jpnn.com, SURABAYA - Melalui forum urun rembuk bertajuk Siap Gerak, beragam komunitas di Surabaya mengadakan pertemuan di House of Sampoerna (HoS). Pertemuan yang digagas dalam rangka peringatan hari Sumpah Pemuda itu bertujuan untuk membantu mengatasi permasalahan masyarakat secara langsung di sektor lingkungan, pendidikan, ekonomi, serta sosial budaya.
Mereka berdiskusi dan mendata permasalahan di masyarakat untuk segera dilakukan tindakan nyata. House of Sampoerna sendiri memberikan dukungan penuh gerakan para pemuda yang menghasilkan beberapa rekomendasi penting dalam penataan kota yang lebih baik. “Ada yang melakukan bersih-bersih laut, membuat daur ulang sampah sampai mengajar di masyarakat,” ujar Inisiator Siap Gerak Shinta H Saputra.
BACA JUGA: Sumpah Pemuda, Ara Ingatkan Generasi Milenial Jaga Idealisme
Para komunitas yang tergabung memiliki keahlian serta fokus yang berbeda-beda. Dengan keragaman itu, pihaknya ingin semua permasalahan yang masih terjadi di Surabaya bisa segera dibantu penyelesaiannya. Gerakan gotong royong ini, katanya, dirasakan penting bagi para pemuda. Makanya Siap Gerak memilih House Of Sampoerna sebagai tempat berdiskusi bagi para mereka. Bangunan cagar budaya itu memiliki nilai historis tinggi di Indonesia dalam peringatan Hari Sumpah Pemuda. “Kami ingin para pemuda melihat kembali sejarahnya yang pantang menyerah,” jelasnya.
Sampai saat ini sudah tercatat 40 komunitas yang sudah tergabung dalam Siap Gerak. “Dalam bergerak kami melakukan tabulasi permasalahan terlebih dahulu. Baru kemudian diputuskan tindakan yang akan diambil,” jelasnya.
BACA JUGA: Begini Cara Siswa SMA 17 Agustus Peringati Sumpah Pemuda
Edisi urun rembuk volume 1 itu menghasilkan berbagai kegiatan yang akan dilakukan dalam waktu dekat. Salah satunya penataan Kali Surabaya, pendampingan belajar, pendampingan disabilitas, serta kegiatan literasi dalam menyikapi berita hoax. Di era milenial ini, lanjut Shinta, peranan pemuda sangat dibutuhkan untuk terlibat langsung di masyarakat. Makanya ada dua gerakan yang akan dilakukan, yakni secara online maupun offline. “Platform baru segera disiapkan. Sosial media akan dijadikan ruang untuk menyerap kebutuhan masyarakat serta solusi yang bisa diberikan. Sementara untuk kegiatan offline yang kami lakukan rutin untuk bertemu di House of Sampoerna. Di dalamnya akan membahas dan berdiskusi tentang masalah yang akan dipecahkan bersama,” ucapnya.
Pegiat Peduli Sungai Surabaya (PSS) Winardi menuturkan, selama ini komunitasnya menjadi jembatan bagi warga dan pemerintah untuk membenahi sungai. Mulai dari penataan sungai, pembersihan sampah, serta pengecatan di sekitar area bantaran. ”Tapi penataan sungai tak bisa dilakukan satu sisi saja. Butuh kerjasama dari berbagai pihak untuk gotong royong menatanya,” jelasnya.
BACA JUGA: Global Sevilla Larang Siswa dan Guru Bahas Politik di Medsos
Pertemuan di forum Siap Gerak bisa menambah jaringan komunitas lain yang ikut membantu dalam gerakan bersama membenahi lingkungan di Surabaya. Setelah pertemuan ini, pihaknya bersama komunitas lainnya akan melakukan kegiatan Tenggok Kali Kapas Madya.
Rohaniyati, Komunitas Anom Sari yang bergerak dibidang UKM Herbal mengatakan, forum ini bisa membawa banyak perubahan bagi para pemuda untuk bangkit di masa depan. Selama ini dirinya bergerak di bidang ekonomi untuk menampung para pemuda yang lebih produktif. “Waktu itu banyak pemuda di kelurahan kami yang terkena pengaruh judi dan narkoba. Mereka menjadi tak produktif, akhirnya kami ajak bergabung dalam komunitas UKM yang bermanfaat bagi mereka,” jelasnya. (JPNN/pda)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Restu Hapsari: Pemuda Garda Terdepan Pembela Pancasila
Redaktur : Tim Redaksi