Restu Hapsari: Pemuda Garda Terdepan Pembela Pancasila

Minggu, 28 Oktober 2018 – 08:21 WIB
Sekretaris Jenderal DPP Taruna Merah Putih MM Restu Hapsari. Foto: Dok. Taruna Merah Putih for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Dalam rangka memperingati 90 tahun Sumpah Pemuda, PDI Perjuangan menggelar berbagai rangkaian kegiatan dengan tema ‘Satu Indonesia Kita’ dimulai dari Forum Pemuda 2018, Start Up, Showcase, Lomba Vlog, Menulis Surat Cinta Untuk Negeri dan Penghargaan Tokoh Muda Inspiratif. Puncak acara peringatan Sumpah Pemuda dilaksanakan di JI Expo, Kemayoran, Jakarta.

Untuk itu, PDI Perjuangan mengajak seluruh anak muda termasuk dari berbagai sayap partai untuk turut memeriahkan puncak acara ini dengan pertunjukan musik Artis dengan Etnis Nusantara yang dikemas secara milenial.

BACA JUGA: Ahmad Iman: Membumikan Sumpah Pemuda di Era Milenial

“Representasi anak muda dalam pemilihan umum 2019 mencapai lebih dari 30 persen. Untuk itu diperlukan pembangunan kesadaran agar melek terhadap politik bagi generasi muda sebagai penerus bangsa. Pemuda sebagai garda terdepan Pancasila harus ideologis, memiliki kapasitas dan kompetensi serta memiliki nilai tambah (value added),” ungkap Sekjen DPP Taruna Merah Putih MM Restu Hapsari di Jakarta, Minggu (28/10).

BACA JUGA: Merawat Sumpah Pemuda Pada Generasi Milenial

Restu yang juga menjabat sebagai Sekretaris Balitbang Pusat PDI Perjuangan ini menegaskan bahwa cara yang dapat dilakukan pemuda untuk melanjutkan representasi Sumpah Pemuda yang sudah 90 tahun berjalan ini adalah pemuda harus merevitalisasi sumpah tersebut secara kekinian. Karena itu, mana anak muda harus siap untuk mengawal Indonesia menjadi negara yang besar dan membanggakan.

Menurut Restu, Sumpah Pemuda tahun 1928 untuk satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa mesti diwujudkan dalam capaian Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang besar dan membanggakan.

BACA JUGA: Membangun Karakter Pemuda di Era Milenial

BACA JUGA: Caleg PDIP Gelar Doa Bersama Lintas Agama dan Pembekalan Tim

Lebih lanjut, mantan Ketua Presidium Pengurus Pusat PMKRI ini juga mengatakan bahwa Indonesia tidak boleh melupakan sejarah Sumpah Pemuda. Anak muda masa kini tidak boleh apatis, tetapi harus peduli dan terlibat di bidang sosial, politik dan kemasyarakatan. Sejarah telah mencatat bahwa pemuda dalam perjalanan bangsa Indonesia menjadi penentu sejarah bangsa.

Sejumlah peristiwa penting yang terjadi dalam perjalanan bangsa ini tak luput dari peran anak muda. Selain sebagai pelanjut tongkat estafet kepemimpinan, tentunya keberadaan pemuda adalah sebagai moral force, kekuatan kritis, dan penyumbang ide gagasan yang turut membantu meningkatkan pembangunan.

Menurut Restu, berbagai isu politik berbau SARA yang akhir-akhir ini kerap terjadi merupakan tantangan tersendiri bagi anak muda untuk menyikapinya. Karena itu, Restu mengingatkan anak muda harus kembali kepada tiga poin utama Sumpah Pemuda untuk menyelesaikan isu ini.

“Ppemuda Indonesia harus tetap setia dengan Sumpah Satu Nusa, Satu Bangsa dan Satu Bahasa yang kemudian akan menjadikan Persatuan Indonesia semakin kukuh sesuai dengan cita-cita bangsa yang tertuang di Pancasila dan UUD 1945,” kata Restu.(fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemuda Harus Berkontribusi Membangun Indonesia Lebih Baik


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler