jpnn.com, JAYAPURA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah melayangkan surat panggilan kedua kepada Gubernur Papua Lukas Enembe (LE) untuk menghadap ke penyidik pada 26 September 2022. Namun, Lukas lagi-lagi mangkir dengan alasan kesehatan.
Sekretaris Sinode Gereja KINGMI Pdt. Yones Wenda meminta Lukas jujur kepada KPK sehingga kasus dugaan korupsi bisa diselesaikan secara cepat.
BACA JUGA: Lukas Enembe Harus Berjiwa Besar dan Jangan Menghindar Dari Hukum
“Kasus korupsi Lukas Enembe sudah terdapat bukti yang cukup, oleh karena itu dia harus menyampaikan secara jujur kepada KPK,” ujar Yones dalam siaran persnya, Jumat (30/9).
Dia mengatakan semua masalah yang terjadi di Papua pasti diketahui oleh negara.
BACA JUGA: Paulus Waterpauw Laporkan Pengacara Lukas Enembe ke Bareskrim, Ini Pemicunya
Sama halnya dengan perbuatan korupsi yang dilakukan Lukas, tentu KPK sudah mengetahuinya.
Untuk itu, dia meminta Lukas berjiwa besar dan tunduk terhadap proses hukum, sebab kalau tidak akan banyak pihak yang terlibat.
BACA JUGA: Selain Terancam Pidana, Lukas Enembe Juga Bisa Kena Denda Adat
‘’Kami dari para pemuka gereja mau Bapak Lukas jujur. Kalau dia tidak jujur, ujung-ujungnya nanti masyarakat yang tidak bermalasah di Papua ini, bisa terlibat,” kata Yones.
Salah satu pemuka agama itu juga meminta kuasa hukum Lukas Enembe untuk berterus terang terkait kejadian yang sebenarnya.
“Kalau Pak Lukas tidak jujur, berarti dia masih mempertahankan terus, nanti Papua ke depan ini bagaimana. Ini yang kami para tokoh agama ini khawatir,” ujar dia.
Dia menyebut tidak sedikit juga masyarakat Papua yang berusaha melindungi Lukas Enembe. “Ini bisa menimbulkan konflik,” ujar Yones.
Yones lantas mengimbau kepada masyarakat Papua untuk memahami secara baik masalah hukum yang menyeret Lukas Enembe.
“Jangan ikut terpengaruh dari orang-orang yang tidak benar, atau pihak yang menghalang-halangi KPK,” pungkas dia. (cuy/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Moeldoko Berbicara Tegas Soal Kasus Hukum Lukas Enembe
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan