Kelompok bantuan internasional mengecam lambatnya proses pemukiman pengungsi asal Suriah di Australia, dimana dari 12 ribu yang diterima baru tiga ribu orang yang diproses.
Setahun setelah Perdana Menteri Tony Abbott mengumumkan Australia akan menerima 12 ribu pengungsi, menurut data yang dikeluarkan pemerintah, baru 3.532 pengungsi yang sudah tiba di sini.
BACA JUGA: ELL: Fasih Melafalkan Kata dalam Bahasa Inggris
"Kami memperkirakan mestinya semuanya sudah tiba sekarang ini." kata CEO lembaga World Vision kepada program radio AM ABC.
"Ini sangat membingungkan dan sangat lambat."
BACA JUGA: Inilah Kawasan di Australia dengan Jejak Dinosaurus
Menteri Imigrasi Australia Peter Dutton juga kepada program AM mengatakan pemerintah mengambil sikap berhati-hati dalam mengecek latar belakang para pengungsi tersebut.
"Prioritas saya adalah memastikan bahwa saya tidak akan berkompromi dalam masalah keamanan negara kita." katanya.
BACA JUGA: Tahun Depan Australia Bangun 12 PLTS Baru
Namun Costello mengatakan pengecekan latar belakang bukanlah alasan bagi lambatnya pemukiman ini, dengan merujuk kepada Kanada yang bisa memukimkan kembali 30 ribu pengungsi asal Suriah dalam masa empat bulan.
"Anda tidak bisa mengatakan bahwa Kanada bisa menerima 30 orang yang disambut oleh Perdana Menteri [Justin] Trudeau karena mereka tidak memiliki masalah keamanan dan kita di sini melakukan pengecekan keamanan."
Tetapi Dutton mengatakan program yang dilakukan Australia berbeda.
"Kanada melakukan pendekatan berbeda dalam soal pengecekan keamanan, dan pemeriksaan yang kami lakukan lebih besar dari apa yang dilakukan Kanada, memang itu kenyataannya." kata Dutton.
Ketika ditanya apakah ada kemungkinan individu berbahaya yang mendapat perlindungan di Kanada, Dutton mengatakan "saya tidak bisa memberikan komentar mengenai program Kanada, karena saya tidak memiliki rincian mengenai program mereka."
Diterjemahkan pukul 10:53 AEST 9/9/2016 oleh Sastra Wijaya. Simak beritanya dalam bahasa Inggris di sini
Lihat Artikelnya di Australia Plus
BACA ARTIKEL LAINNYA... Christine Yaven Populerkan Tari Perut di Indonesia