Pemulangan Haji Normal 10 Hari Lagi

Rabu, 24 November 2010 – 08:48 WIB

ARAB SAUDI - Keterlambatan penerbangan pemulangan jemaah haji tidak bisa dihindari karena padatnya bandara King Abdul Aziz, di JeddahMaskapai Garuda Indonesia memperkirakan jadwal pemulangan diperkirakan baru bisa kembali normal sekitar 10 hari ke depan.

"Minimal 10 hari kedepan baru normal, kalau melihat kepadatan yang sangat luar biasa ini," ujar Vice President Haji Garuda Indonesia, Hady Syahrean, Selasa (23/11)

BACA JUGA: CSR, Hutan dan Gerakan Sejuta Pelanggan

Bukan hanya Garuda Indonesia yang mengalami keterlambatan, tapi seluruh maskapai yang melakukan pemulangan jamaah haji di bandara King Abdul Aziz jug mengalami hal yang sama.

Namun begitu, Garuda Indonesia paling dirugikan karena "jarak tempuhnya paling lama sekitar 9 jam
Sementara maskapai dari negara lain cukup singkat penerbangannya

BACA JUGA: PDIP Tekan SBY Evaluasi Muhaimin

"Seperti ke Turki paling tiga jam, kalaupun delay 10 jam dia masih bisa ngejar untuk penerbangan selanjutnya
Kalau kita telat 10 jam hari itu pasti nggak bisa balik lagi ke Arab," tuturnya.

Saat ini pemulangan jamaah haji terlambat mulai 3 jam hingga 22 jam

BACA JUGA: Sebulan, 82 TKI Mati Tak Wajar

Penyebab keterlambatan itu murni karena pembagian gate (gerbang penumpang) yang sangat minim dibanding jumlah penumpang haji yang mesti dipulangkan"Fasilitas terminal haji bandara King Abdul Aziz sangat minim, dalam penataan gate misalnya, masih lebih baik bandara Soekarno Hatta yang satu gate bisa dua pintu," lanjutnya.

Menurutnya, keterlambatan jadwal pemulangan jamaah haji sudah diprediksi sebelumnyaOleh sebab itu, Garuda tidak menargetkan tingkat ketepatan waktu (on time performance/OTP) yang tinggi"Dengan melihat kondisi sekarang, bisa meraih OTP 60 persen saja sudah bagusTahun lalu OTP pemulangan sekitar 61 persen," tegasnya.

Juru bicara Garuda Indonesia Jeddah, Hotma Siregar mengatakan keterlambatan juga dialami maskapai lokal, Saudi Arabia Airlines, yang juga memiliki "jatah untuk memulangkan jamaah haji IndonesiaOleh karena itu pihaknya meminta agar jamaah haji mengerti dengan keadaan force majour ini"Dari tahun ke tahun kejadiannya selalu berulang, dan biasanya baru normal setelah dua minggu kedepan, kita lihat saja," tuturnya.

Kepala Daerah Kerja Jeddah (Kadaker), Ahda Barori mengungkapkan, karena keterlambatan pemulangan itu, tiga dari delapan hotel transito cadangan terpaksa digunakanBeberapa kloter yang penerbangannya telat sempat diinapkan kembali di hotel Transito."Pemulangan jamaah dari Mekkah berjalan terus, sementara jadwal pemulangan tak menentu, sehingga agar tidak terjadi penumpukan di transito, kami gunakan hotel cadangan," ungkapnya.

Hotel transito cadangan yang digunakan diantaranya Hotel Norcom, Madina Palace dan MahmalSejauh ini Kadaker Jeddah yang kantornya bersebelahan dengan posko Garuda Indonesia terus melakukan komunikasi intens dengan maskapaiDengan begitu jadwal pasti jamaah bisa diterbangkan bisa diketahui"Karena kalau jamaah sudah terlanjur diangkut ke Bandara secara teknis akan sulit menginapkan kembali jamaah ke hotel transito," tambahnya.

Akibat dari penambahan hotel cadangan ini, personel dari Panitia Penyelenggara Ibadha Haji (PPIH) mulai kewalahan menghadapai jamaahMereka terpaksa over shift untuk tetap terus memberikan pelayanan kepada jamaah"Satu hotel dua orang petugas, jadi tiga hotel kami turunkan enam orang petugasMereka ini harus bekerja dua shift," jelasnya(wir)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dana Seleksi Hakim Tipikor Mepet


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler