Pemulangan Nazar Dibiayai Negara, Bukti SBY Kurang Peka

Jumat, 12 Agustus 2011 – 21:42 WIB

BEKASI - Dana Rp 4 miliar yang dikeluarkan negara untuk memulangkan tersangka kasus suap proyek Wisma Atlete SEA GAmes, M Nazaruddin, dipersoalkan pengamat politik yang juga dosesn filsafat Universitas Indonesia, Donny Gahral AdianMenurut dia, semestinya biaya pemulangan mantan Bendahara Umum Partai demokrat itu tak perlu dibebankan ke APBN, melainkan kocek pribadi Nazaruddin

BACA JUGA: KY Ingatkan MA soal Sanksi bagi Hakim Kasus Antasari



"Kalau dirunut ke belakang, kebijakan pemerintah terhadap dua orang pelaku kejahatan seperti Malinda Dee dan Nazaruddin saya kira menciderai hati masyarakat
Malinda dalam pengobatannya menggunakan dana Jamkesmas, padahal dia bukan masyarakat tidak mampu

BACA JUGA: Dinilai Setia, Ani Yudhoyono Terima Tanda Jasa

Saya kira pemerintah melakukan kekeliruan fatal dengan menggunakan dana Rp 4 miliar untuk pemulangan Nazaruddin," ujar Donny kepada JPNN saat ditemui usai buka puasa bersama Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) di Cikarang, Bekasi Jawa Barat, Jumat (12/8).

Lebih lanjut suami politisi PDI Perjuangan Rieke Diah Pitaloka itu menambahkan, banyak hal bisa dilakukan bagi masyarakat luas dengan dana Rp 4 miliar itu ketimbang untuk membawa pulang Nazaruddin dari Kolombia
Misalnya, untuk menuntaskan persoalan TKI yang bermasalah di luar negeri

BACA JUGA: Hakim Perkara Antasari Belum Tentu Diberi Sanksi



Karenanya Donny menganggap pemerintah kurang sensitif"Tidak sensitif, banyak kasus TKI yang bermasalah seharusnya dipulangkan dengan dana tersebutKeberpihakan pemerintah terhadap orang yang tidak berpunya masih lemah oleh pemerintahNazaruddin adalah orang  yang mampu dan bermasalah hukum malah dibantu dengan dana APBN," ulasnya.

Parahnya, lanjut Donny, kebijakan pemerintah dalam menggunakan dana APBN untuk mengurusi koruptor seringkali diulangiKarenanya pula, Donny menyebut Pemerintahan SBY-Boediono memiliki tabiat yang tidak baik khususnya dalam membela kepentingan masyarakat kurang mampu"Kalau sudah berulang berarti tabiat pemerintah SBY Boediono seperti itu," katanya

Ditambahkan Donny, pemerintah seharusnya bisa saja memakai pesawat komersialPasalnya, Nazaruddin bukanlah gembong narkoba yang berbahaya atau pun tersangka terorisNazaruddin juga masih berstatus tersangka yang bisa saja nanti dimentahkan di pengadilan

"Ini semakin mengindikasikan ada kemungkinan kompromiPerlakuan terhadap Nazaruddin semakin mengindikasikan kalau pemerintah dalam hal ini Partai Demokrat punya kepentingan terhadap NazaruddinTim Demokrat sudah pernah bertemu Nazaruddin di Singapura kenapa tidak dibawa pulang sajaSaya kira pemulangan Nazaruddin bukan oleh negara tapi oleh kelompok politik yang punya kepentingan," imbuhnya.

Lalu bagaimana nasib Anas Urbaningrum pasca kepulangan Nazaruddin? Donny menilai posisi Anas di Demokrat Anas masih kuatKarenanya, dipastikan pula bahwa Anas akan berani melawan kesaksian Nazaruddin

Sebaliknya, jika dukungan terhadap Anas mulai tergerus maka mantan Ketua Umum PB HMI itu pun akan mengalah"Tapi kalau dia berkelit berarti dukungan terhadap Anas berkurangDukungan HMI terhadap Anas saya kira juga merosotDengan kepulangan Nazaruddin ke Indonesia akan terlihat seperti apa posisi dukungan terhadap AnasDiprediksi Anas akan bernegosiasi dengan SBY dengan pertimbangan usia masih muda sehingga perjalanan politiknya masih panjang," pungkasnya(tas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pilih Pesawat Carteran Demi Jaminan Keamanan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler