Penambang yang Tewas Jadi 31

Selasa, 11 Mei 2010 – 04:48 WIB
Para petugas penyelamat Rusia yang masih coba mencari korban selamat di tambang Raspadskaya. Foto: EPA.
MOSKOW - Regu penyelamat putus asa dalam mencari 59 penambang yang masih terjebak di dalam tambang batubara di SiberiaData terakhir mencatat, 31 orang tewas dalam tragedi dua ledakan metana tiga hari lalu tersebut.

Petugas evakuasi yang melakukan pencarian sehari penuh, menemukan 18 jenazah rekan mereka sesama penyelamat yang hilang pasca ledakan pertama, setelah berupaya menyelamatkan para penambang Sabtu (8/5) malam

BACA JUGA: Hari Ini Filipina Pilih Presiden

Namun, di tambang Raspadskaya di wilayah Kemerovo, barat daya Siberia itu, masih rawan terjadi ledakan susulan
Karena itu, tim penyelamat memutuskan untuk menghentikan sementara pencarian korban.

Tim penyelamat lokal menyatakan, 31 orang tewas dan 59 lainnya dinyatakan masih hilang

BACA JUGA: Maling Sial di Malaysia

Mereka diyakini terjebak di dalam terowongan tambang sedalam 490 meter tersebut.

Menteri Situasi Darurat Sergei Shoigu mengungkapkan, tim penyelamat terus mencari korban dengan kewaspadaan lebih, karena kondisi terowongan yang panas dan ventilasi udara yang buruk
Bahkan, tim penyelamat harus membatasi aliran oksigen yang masuk ke tambang untuk menghindari ledakan susulan.

"Kami terus melanjutkan pencarian, dan tetap berharap agar para korban yang terjebak masih bertahan hidup," terang Shoigu

BACA JUGA: Menunggu Kepastian Pemerintahan Inggris

"Sayang, banyak sekali larangan dalam operasi penyelamatan iniBanyak aturan tidak boleh ini, tidak boleh itu, dalam operasi di tambang," keluhnya, seperti dikutip Agence France-Presse.

Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin, Senin (10/5) kemarin, memerintahkan untuk memberikan kompensasi sebesar USD 32.900 (sekitar Rp 304 juta) kepada keluarga korban yang tewas dalam ledakan tersebutKompensasi dengan nilai lebih kecil juga diberikan kepada korban luka(cak/c10/dos)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemimpin Korut Bersedia Berunding


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler