Petugas evakuasi yang melakukan pencarian sehari penuh, menemukan 18 jenazah rekan mereka sesama penyelamat yang hilang pasca ledakan pertama, setelah berupaya menyelamatkan para penambang Sabtu (8/5) malam
BACA JUGA: Hari Ini Filipina Pilih Presiden
Namun, di tambang Raspadskaya di wilayah Kemerovo, barat daya Siberia itu, masih rawan terjadi ledakan susulanTim penyelamat lokal menyatakan, 31 orang tewas dan 59 lainnya dinyatakan masih hilang
BACA JUGA: Maling Sial di Malaysia
Mereka diyakini terjebak di dalam terowongan tambang sedalam 490 meter tersebut.Menteri Situasi Darurat Sergei Shoigu mengungkapkan, tim penyelamat terus mencari korban dengan kewaspadaan lebih, karena kondisi terowongan yang panas dan ventilasi udara yang buruk
"Kami terus melanjutkan pencarian, dan tetap berharap agar para korban yang terjebak masih bertahan hidup," terang Shoigu
BACA JUGA: Menunggu Kepastian Pemerintahan Inggris
"Sayang, banyak sekali larangan dalam operasi penyelamatan iniBanyak aturan tidak boleh ini, tidak boleh itu, dalam operasi di tambang," keluhnya, seperti dikutip Agence France-Presse.Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin, Senin (10/5) kemarin, memerintahkan untuk memberikan kompensasi sebesar USD 32.900 (sekitar Rp 304 juta) kepada keluarga korban yang tewas dalam ledakan tersebutKompensasi dengan nilai lebih kecil juga diberikan kepada korban luka(cak/c10/dos)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemimpin Korut Bersedia Berunding
Redaktur : Tim Redaksi