JAKARTA - Penanganan terhadap pelaku teroris di Indonesia selama ini semakin tidak efektifJustru dengan pendekatan kekerasan membuat pelaku teror semakin radikal
BACA JUGA: Kedubes Arab Saudi Didemo Massa
"Makanya polanya (penanganan teroris) perlu ditinjau ulang," ujar Pengamat sosial, Hermawan Sulistyo, saat diskusi di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (19/3)
Menurut Hermawan, begitu teroris dikejar-kejar tetap saja bermunculan
BACA JUGA: Kewenangan MK Adili Pemilukada Jangan Dianulir
Bahkan kemampuan dalam melakukan ledakan juga semakin meningkatKarena itu, kata Herman pula, pola penanganan teroris di Indonesia harus dirubah
BACA JUGA: Ruang Publikasi Pelaku Kekerasan Perlu Dibatasi
Yang perlu dilakukan adalah mencontoh sejumlah penanganan teroris di negara-negara lainHerman menyebut penanganan teroris di JepangMenurutnya, pendekatan yang dilakukan negeri sakura itu menggunakan wanita yang cantikMisalnya, begitu orang luar mendarat di bandara Jepang, akan disambangi perempuan cantik yang merupakan anggota antiteror"Wanita itu dengan sopan dan lemah lembut itu biasanya akan menanyakan tentang bom dan semacamnya," tandasnya
Dengan kemampuan wanita melakukan interogasi, orang yang ditanyai akan lebih koperatifBeda halnya dengan Indonesia kata Hermawan yang polanya sangat jauh berbedaPetugas antiteror memberikan kesan angker sehingga membuat orang menjadi segan atau takut.
Dari sejumlah pengalaman dalam menangani teroris yang sudah pernah dilakukan, imbuh Hermawan, kedepan polanya bisa diubah menjadi lebih eleganSelain tegas, pendekatan juga perlu untuk meluluhkan teroris. "Penanganan ini hendaknya diperhatikan," ungkapnya(mur/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Harus Waspada, Teroris itu Bukan Kacangan
Redaktur : Tim Redaksi