jpnn.com, JAKARTA - Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPP PDIP) mulai menggelar pelatihan asisten tenaga kesehatan (nakes), Senin (2/8).
Kegiatan ini sebagai wujud gotong royong dan kerja rill bersama masyarakat dalam mengalahkan Covid-19.
BACA JUGA: Lihat, di Sinilah PDIP akan Menggembleng Kader Menjadi Calon Pemimpin
Pelatihan ini bagian dari berbagai kegiatan PDIP di masa pandemi Covid-19.
Selain pelatihan nakes, PDIP juga sudah terlibat dalam dapur umum di berbagai wilayah di Indonesia.
BACA JUGA: Membantu Pemerintahan Jokowi, PDI Perjuangan Menyiapkan Asisten Tenaga Kesehatan Covid-19
Tidak hanya itu, partai yang dipimpin Ketua Umum Megawati Soekarnoputri ini juga membantu program vaksinasi Covid-19.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan pelatihan asisten nakes ini akan digelar di Gedung Sekolah Partai milik partai berlambang banteng moncong putih itu.
BACA JUGA: Begini Cara Memberikan ASI Jika Ibu Terpapar Covid-19
Gedung Sekolah Partai itu berada di kantor pusat PDIP yang lama di Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Sekjen Hasto pada pekan lalu sudah berkunjung ke lokasi untuk memastikan kesiapan gedung tersebut.
Hasto menyatakan bahwa ternyata niat PDIP membantu dari sisi kesehatan dalam upaya melawan pandemi Covid-19, disambut sangat baik oleh masyarakat. Hal itu dibuktikan dengan sambutan luar biasa dari masyarakat atas pelatihan tersebut. Banyak sekali peminat yang ingin mendaftarkan diri.
“Yang mendaftar banyak sekali. Padahal, kapasitasnya terbatas,” kata Hasto, Senin (2/8).
Dia menambahkan panitia akhirnya menutup pendaftaran lebih awal.
“Peserta yang ikut 979 calon asisten nakes,” katanya.
Hasto menjelaskan sejumlah narasumber akan dihadirkan dalam pelatihan ini.
Para narasumber, ujar dia, akan memaparkan best practices layanan kesehatan di masa pandemi Covid-19.
"Acara ini akan dihadiri oleh Menteri Kesehatan (Budi Gunadi Sadikin),” ujarnya.
Dia menambahkan sejumlah pembicara adalah beberapa dokter yang memiliki pengalaman di dalam perawatan pasien Covid-19, sehingga dapat memberikan best practices-nya.
“Peserta berasal dari lukusan SMK Kesehatan, Sekolah Perawat, bahkan para dokter di daerah-daerah juga ikut mendaftar," kata politikus asal Yogyakarta, itu.
Hasto menjelaskan kegiatan ini penting karena berdasar data, Indonesia masih sangat kekurangan jumlah maupun pemerataan sumber daya manusia di bidang kesehatan.
Padahal, lanjut Hasto, di saat pandemi Covid-19 dan meningkatkan jumlah pasien, Indonesia membutuhkan dengan segera para nakes yang berjuang di garda terdepan penanganan persoalan corona.
Dia menjelaskan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunjukkan pada 2017 khususnya di luar Pulau Jawa, Indonesia defisit tenaga dokter. Jika di Asia memiliki rata-rata 1,2, maka Indonesia berada di angka 0,4.
"Berdasarkan data, kekurangan dokter sangat memprihatinkan di luar Pulau Jawa. Demikian juga terkait tenaga spesialis, kita masih sangat kekurangan. Harapannya dengan pelatihan ini, partai ikut memberi kontribusi riil dalam penanganan Covid-19," harap Hasto.
Lebih lanjut dia menuturkan agenda ini sejalan dengan arahan Megawati Soekarnoputri, yang terus memantau dan memberi arahan agar kader partai terus menghadirkan wajah kemanusiaan, turun di tengah rakyat, dan menolong yang kesusahan, serta membantu penanganan Covid-19.
“Kami meyakini tidak ada kata terlambat di dalam penanganan pandemi Covid 19. Perintah Ibu Mega agar seluruh kader terus membuka mata hati kemanusiaannya untuk membantu rakyat tanpa pandang bulu. Kobarkan semangat gotong royong untuk rakyat secara terus menerus," ujar Hasto.
Dia pun menambahkan dalam situasi seperti ini kedepankan jiwa kemanusiaan dan gotong royong daripada politik kekuasaan.
“Dengan demikian, persatuan seluruh elemen bangsa guna membantu rakyat ditempatkan di atas segalanya," kata Hasto.
Sebelumnya, Ketua bidang Kesehatan, Perempuan, dan Anak DPP PDIP Sri Rahayu mengatakan situasi pandemi Covid-19 saat ini menyadarkan bahwa Indonesia membutuhkan lebih banyak asisten nakes.
Apalagi data menunjukkan bahwa rasio nakes dibanding jumlah penduduk Indonesia adalah nomor dua terendah se-Asia Tenggara.
“Saat ini, untuk yang paling mudah kita lihat adalah bagaimana kita butuh petugas sebagai asisten nakes untuk membantu penyuluhan, vaksinasi, dan swab. Ini penting supaya testing, tracing, dan treatment bisa berjalan baik,” kata Sri Rahayu. (boy/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Boy