Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 10, Dipilih 116 Ribu Orang

Minggu, 27 September 2020 – 10:18 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan soal pendaftaran kartu prakerja gelombang 10. Ilustrasi Foto: Rizki Sandi/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pendaftaran Program Kartu Prakerja gelombang 10 telah dibuka sejak Sabtu (26/9), pukul 12.00 WIB.

Untuk penerima program Kartu Prakerja gelombang 10 ini, jumlahnya mencapai 116.261 orang yang terpilih.

BACA JUGA: Respons Airlangga Tanggapi Keluhan IDI soal Tingginya Kematian Tenaga Medis

Diketahui, target kuota penerima untuk tahun anggaran 2020 sebanyak 5.597.183 orang.

"Dengan demikian, lengkaplah total kuota penerima Kartu Prakerja tahun anggaran 2020," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam pernyataan di Jakarta, Sabtu (26/9).

BACA JUGA: Sukseskan Program Kartu Prakerja, Bencoolen Coffe Gagas Warung Kopi Digital di Setiap Desa

Calon peserta yang berminat menjadi penerima Program Kartu Prakerja diminta segera mempersiapkan diri dan mendaftar melalui laman resmi program "www.prakerja.go.id."

Sebelumnya, sejak dimulai pada 11 April 2020, Program Kartu Prakerja yang secara resmi telah menyerap 98 persen dari total kuota penerima Kartu Prakerja tahun 2020 .

BACA JUGA: Cekcok di Pasar, Briptu MA Lapor ke Mako Brimob, 3 Rekan Bergerak, Terjadilah

Saat ini, total penerima Kartu Prakerja, setelah penutupan pendaftaran gelombang 9 pada Senin (21/9), telah mencapai 5.480.918 orang.

Sementara itu, hingga Jumat (25/9) Pukul 09.00 WIB, jumlah pendaftar melalui situs mencapai 30.044.167 orang atau hampir enam kali lipat dibandingkan kuota penerima tahun 2020.

Tingginya jumlah pendaftar Kartu Prakerja yang mencakup semua kabupaten/kota dalam waktu kurang dari tujuh bulan mengindikasikan minat atau kebutuhan masyarakat yang tinggi terhadap program ini.

Lebih dari itu, situasi ini membuktikan bahwa akses yang diberikan kepada masyarakat umum terhadap program Kartu Prakerja juga tergolong mudah.

"Pendaftaran yang mudah ini sangat penting untuk memberikan akses yang luas bagi masyarakat terhadap aneka pelatihan dalam rangka mendukung cita-cita SDM Unggul, Indonesia Maju," ujar Airlangga.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Koordinator Perekonomian Nomor 11 tahun 2020, setiap penerima Kartu Prakerja yang tidak menggunakan pelatihan pertama dalam 30 hari, maka kepesertaannya dicabut.

Tercatat sebanyak 189.436 orang telah dicabut kepesertaannya atau setara dengan 3,46 persen dari total seluruh penerima Kartu Prakerja sebanyak 5.480.918 orang.

Dari pencabutan kepesertaan ini, sejumlah Rp672,4 miliar telah dikembalikan ke Rekening Kas Umum Negara (RKUN).

Komite Cipta Kerja akan memutuskan berapa dan kapan dana yang kembali ke RKUN ini akan dipulihkan dan dialokasikan kepada peserta lainnya.

Program Kartu Prakerja merupakan bantuan biaya pelatihan untuk mengembangkan kompetensi, produktivitas, daya saing dan kewirausahaan angkatan kerja Indonesia.

Kartu Prakerja tidak menggunakan kartu fisik. Namun 16 angka unik seperti dalam kartu kredit, yang saldonya bisa dipakai untuk membayar pelatihan.

Sasaran penerima Kartu Prakerja yang bersifat semi bansos ini adalah WNI berusia 18 tahun ke atas dan tidak sedang sekolah/kuliah.

Setiap penerima Kartu Prakerja mendapatkan bantuan biaya pelatihan sebesar Rp1 juta, insentif pasca-pelatihan sebesar Rp2,4 juta.

Insentif tersebut dibayarkan secara bertahap dalam waktu empat bulan dengan besaran Rp600.000 setiap bulan, serta insentif pasca-survei maksimal sebesar Rp150.000 untuk tiga survei evaluasi. (antara/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler