Pendaftaran PPPK 2024: Kabar Baik dari Prof Nunuk, Bu Heti Sampai Merasa Lega

Jumat, 24 Mei 2024 – 17:53 WIB
Ketum Forum Guru Honorer Negeri Lulus Passing Grade Seluruh Indonesia (FGHNLSPI) Heti Kustrianingsih bersama Dirjen GTK Kemendikbudristek Nunuk Suryani. Foto: tangkapan Tiktok Heti Kustrianingsih

jpnn.com - JAKARTA - Menjelang pendaftaran PPPK 2024, ada kabar baik dari Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Kemendikbudristek Nunuk Suryani untuk sisa prioritas satu (P1)

Kabar baik Dirjen Nunuk ini disampaikan langsung saat bertemu dengan Ketum Forum Guru Honorer Negeri Lulus Passing Grade Seluruh Indonesia (FGHNLSPI) Heti Kustrianingsih baru-baru ini.

BACA JUGA: Menjelang Pendaftaran PPPK 2024, Muncul Lagi Masalah Baru, Ya Ampun

"Alhamdulillah, saya ikut lega mendengar pernyataan Dirjen Nunuk untuk teman-teman guru P1 yang belum mendapatkan formasi PPPK dari 2021 hingga 2023," kata Heti Kustrianingsih kepada JPNN.com, Jumat (24/5).

Pertemuan Heti dengan Dirjen Nunuk sebenarnya bersama dengan Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G).

BACA JUGA: Demi Seluruh Honorer, Berani Tambah Usulan Formasi PPPK 2024 Berlipat-lipat

Heti sengaja ikut bergabung untuk memperjuangkan nasib kawan-kawannya P1 yang belum terakomodasi.

Dia lega karena Dirjen Nunuk menyatakan untuk seleksi PPPK 2024, peserta P1 masih tetap diprioritaskan.

BACA JUGA: Banyak Guru Tidak Tenang setelah Diangkat PPPK, Ada Masalah Apa?

Selain itu, Dirjen Nunuk juga mengimbau agar honorer terus mendekati pemerintah daerah masing-masing agar mengajukan tambahan formasi PPPK 2024.

"Mumpung pendaftaran PPPK 2024 belum dibuka, teman-teman disuruh mendekati pemda. Menurut Dirjen Nunuk, formasi masih bisa bertambah, " ucapnya.

Beberapa waktu lalu, Dirjen GTK Kemendikbudristek Nunuk Suryani memastikan masalah honorer tidak akan tuntas tahun ini.

Penyebab utamanya ialah karena banyaknya formasi PPPK 2024 yang kosong akibat minimnya usulan dari pemerintah daerah (pemda).

Menurut Dirjen Nunuk, kebutuhan formasi guru PPPK 2024 sebanyak 419.146.

Namun, usulan pemda tidak sampai 50 persen dari total kebutuhan formasi tersebut.

Data GTK Kemendikbudristek mencatat usulan pemda hanya 170.649.

Usulan itu terdiri dari 150.031 untuk formasi PPPK dan 20.618 CPNS.

"Artinya, masih terdapat kekurangan sebanyak 248.497 formasi dari seluruh kebutuhan formasi guru PPPK sebanyak 419.146 formasi," kata Dirjen Nunuk Suryani pada Jumat, 22 Maret 2023.

Dia mengungkap bagaimana upaya pemerintah dalam tiga tahun terakhir untuk memenuhi kebutuhan guru ASN melalui jalur pengangkatan honorer.

Di awal perekrutan PPPK 2021, usulan formasi dari pemda menyentuh angka 500 ribu lebih.

Namun, angka ini terus menurun mulai seleksi PPPK 2022 dan 2023.

"Jadi, begitu pemda merasakan 'oh, begini ya kalau angkat guru PPPK akhirnya harus membayar gaji dan berbagai tunjangan, sehingga menyita APBD-nya'. Akibatnya tahun ini usulan minim sekali," tuturnya.

Menurut Prof Nunuk, Kemendikbudristek sudah berupaya mendekati pemda.

Melakukan lobi-lobi dengan Kementerian Keuangan agar anggaran PPPK ini sesuai peruntukannya ketika ditransfer ke daerah.

Sayangnya, tiga tahun ini hasilnya tidak maksimal. Kekurangan guru tetap banyak.

"Kalau usulan formasi PPPK tetap dari pemda, ya Kemendikbudristek tidak bisa memaksakan jika mereka enggak mengusulkan karena pertimbangan anggaran. Pemerintah pusat hanya bisa bikin regulasinya," ucapnya.

Dari hasil blusukan Mendikbudristek Nadiem Makarim dan Dirjen Nunuk ke daerah-daerah, masalah utama adalah anggaran.

Pemda membentengi dirinya untuk tidak merekrut honorer menjadi ASN PPPK semaksimal mungkin.

Usulan disesuaikan dengan jumlah ASN yang akan pensiun.

Sebenarnya, kata Nunuk, sistem rekrutmen PPPK di Indonesia sangat bagus.

Sebelum diangkat menjadi PPPK, prosesnya superketat. Dimulai dari usulan pemda hingga penetapan NIP PPPK.

Pemda pun tahu sistemnya ketat, makanya usulan formasi tidak dimaksimalkan.

"Perhitungan pemda soal anggaran ini karena jika semua honorer yang ada diangkat PPPK, bagaimana dengan pembayaran gaji dan tunjangannya," cetusnya.

Itu sebabnya, kata Nunuk, pemda membentengi diri untuk memperkecil usulan formasi PPPK 2024 sehingga tahun ini masalah honorer tidak akan tuntas. (esy/jpnn)


Redaktur : Soetomo Samsu
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler