jpnn.com - JAKARTA - Pendaftaran seleksi PPPK 2022 akan dilakukan serentak.
Saat ini, Badan Kepegawaian Negara (BKN) sebagai ketua Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) Calon Aparatur Sipil Negara terus bekerja.
BACA JUGA: Pendataan Non-ASN Bukan untuk Pengangkatan PPPK dan PNS, Honorer Sabar Dahulu
Hal itu mengingat waktu persiapan pelaksanaan seleksi yang makin sempit.
Deputi Bidang Sistem Informasi Kepegawaian (Sinka) BKN Suharmen mengungkapkan sistem seleksi calon aparatur sipil negara (sscasn) akan dibuka serentak, baik untuk PPPK guru maupun non-guru.
BACA JUGA: PPPK 2022: Pemkab Sanghie Sudah Mempersiapkan Tim Seleksi Penerimaan
"Jadi, semua pelamar akan mendaftar tahun ini dan masuk dalam formasi PPPK 2022," ungkap Deputi Suharmen kepada JPNN.com, Selasa (18/10).
Menurut dia, walaupun pendaftaran dibuka serentak, jadwal tes tidak disamakan.
BACA JUGA: Guru Honorer Lulus PG Minta Gubernur Bengkulu Keluarkan SK PPPK
Tahun ini, pemerintah memprioritaskan hanya pada dua formasi, yaitu guru dan tenaga kesehatan (nakes).
Dia menjelaskan seleksi PPPK 2022 kemungkinan tidak bisa dilakukan serentak.
Sebab, ujar Suharmen, ada tahapan yang harus dipenuhi sesuai jangka waktunya sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan.
"Kemungkinkan besar yang paling bisa dilakukan seleksi tahun ini baru guru dan nakes. Itu pun sangat tergantung pada kesiapan Kemendikbudristek dan Kemenkes," ujarnya
Sampai saat ini, lanjutnya, data masih belum selesai-selesai.
BKN sudah mendesak agar segera menyelesaikan.
Misalnya, Kemenkes terkait ID fasyankes di kementerian/lembaga, sampai Senin (17/10) sore masih belum disampaikan kepada BKN.
"ID ini akan masuk sebagai referensi di sistem pendaftaran sscasn," ujar Deputi Suharmen.
Untuk Kemendikbudristek, tambah Suharmen, API service untuk pendaftaran sampai sekarang belum disiapkan juga, karena skenarionya masih bergerak-gerak terus.
Untuk Kemenkes, API servicenya sudah selesai.
"Kalau semuanya tepat waktu, BKN pasti akan cepat memprosesnya sehingga bisa membuka sscasn PPPK 2022," pungkas Deputi Suharmen. (esy/jpnn)
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Mesyia Muhammad