jpnn.com - Di antara terpidana korupsi dan suap yang ikut mencoblos di TPS 49 Lapas Sukamiskin Bandung, yakni mantan Wali Kota Bekasi, Mochtar Muhammad.
Dalam kesempatan itu, Mochtar pun menyampaikan harapannya ke depan. "Saya berharap bahwa Pemilu kali ini dapat meluruskan konstitusi yang sudah kacau tersebut, kembali kepada UUD 45," pintanya kepada wartawan usai mencoblos, Rabu (9/4).
BACA JUGA: Quick Count CSIS: PDIP-Golkar Bersaing Ketat
Dan, menurut dia, pemimpin yang bisa meluruskan konstitusi NKRI amburadul hanya Joko Widodo dari PDI Perjuangan.
"Orang yang bisa melakukan itu semua terlihat pada diri Joko Widodo dengan ideologi yang dia miliki," tutur Mochtar yang juga pernah aktif mengusung pasangan Megawati-Prabowo Subianto di Pilpres 2009 lalu.
BACA JUGA: Menkopolhukam: Penembakan di Papua tak Ganggu Pemilu
Ia yakin Jokowi mampu membumikan Pancasila dan punya roh kerakyatan. "Pro rakyat lah kalau bahasa zaman sekarang," imbuhnya.
Lebih lanjut Mochtar menegaskan, hari ini penentuan nasib bangsa untuk lima tahun ke depan. Ia yakin seluruh teman-temannya di Lapas Sukamiskin juga ikut memberikan suara untuk kemajuan negeri. Ia sendiri sudah pasti tidak golput.
BACA JUGA: Nasib Sutan Tergantung Vonis Rudi
"Saya nggaklah, nggak golput justru hari ini kita menentukan nasib bangsa ini." katanya.
Mochtar juga mengemukakan, pendamping Jokowi nanti tentunya yang mampu meluruskan konstitusi di mata Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Karena keputusan soal itu ada di tangan Megawati.
"Saya ini mantan ketua deklarasi presiden ibu Mega dan Prabowo, jadi saya tahu betul siapa dan apa yang menjadi penilaian ibu Mega, saya tau kriterianya yakni Pancasilais yang mampu memahami dan mengerti serta menjalankan ideologi Bung Karno, kalau nggak percaya coba tanya langsung kepada Ibu Mega," tantangnya.
Ditanya peluang Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto jadi cawapres Jokowi, Mochtar pun berkilah.
"Siapapun yang sudah memenuhi kriteria yang diinginkan ibu Megawati, dia lah yang akan mendampingi jokowi nantinya," tutupnya. (rmo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polri Sudah Temukan Banyak Dugaan Politik Uang
Redaktur : Tim Redaksi