DEPOK - Minimnya peralatan menyebabkan pembuatan e-KTP di Kota Depok tersendatSaat ini, baru sepuluh persen warga atau sekitar 150 ribu orang yang sudah menjalani pendataan
BACA JUGA: KPAD Bentuk Pamali Cegah HIV/AIDS
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Depok Mulyamto yang ditemui di ruang kerjanya mengungkapkan, itu terjadi karena alat perekam yang ada hanya 61 unitBACA JUGA: Mendesak, Kajian Sungai di DKI
Belum lagi, 12 unit yang terpaksa dikembalikan karena rusak sehingga tidak bisa digunakan
BACA JUGA: Lansia Korban Banjir Memprihatinkan
Jadi, terpaksa kami simpan dulu,” ungkapnyaSejauh ini, kata dia, baru enam dari delapan kecamatan di Kota Depok yang sudah melalukan pendataan e-KTPDiantaranya, Kecamatan Cimanggis, Bojongsari, Cinere, dan BejiSementara dua kecamatan lainnya, masih harus menunggu peralatan yang baruMenurut dia, butuh total 85 alat perekam untuk pendataan e-KTP di wilayahnya yang dihuni 1,3 juta jiwa.
”Tampaknya, sampai akhir tahun ini belum bisa selesai,” ujarnyaDia mengaku sudah berulang kali menghubungi pihak konsorsium yang menjadi pemenang lelang pengadaan e-KTP dari Mendagri untuk mempercepat pengadaan sisa alat perekam yang dijanjikan”Kami sering menelpon konsorsiumNamun, tidak ada kepastian kapan dikirimnya karena mereka selalu bilang alatnya belum ada,” sambungnya
Untuk menyiasati minimnya peralatan, proses perekaman data e-KTP hanya dilakukan di kantor kelurahan sajaTak lagi dilakukan di Balaikota Depok seperti sebelumnya”Terpaksa, sejak uji coba di Balaikota beberapa waktu lalu, langsung kami kirim ke kelurahan,” tuturnya
Saat ini, lanjut Mulyamto, baru dua warga di dua kelurahan yang sudah selesai didata yakni Kelurahan Jatimulya dan Kelurahan Cilodong”Karena di sana sudah selesai, alat kami pindahkan ke Kelurahan SukamajuKarena (warga Kelurahan Jatimulya dan Cilodong) yang belum daftar hanya sedikit, nah yang sedikit ini kami harapkan membuatnya di Sukamaju,” pungkasnya(tyo)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pelanggaran Sopir Angkot Masih Tinggi
Redaktur : Tim Redaksi