Penderita Diabetes Tak Masalah Konsumsi Obat Demam Jangka Pendek

Senin, 16 November 2020 – 12:04 WIB
Ilustrasi logo obat. Foto: Antara

jpnn.com, JAKARTA - PENDERITA diabetes yang terserang demam tidak masalah konsumsi obat deman, misalnya ibuprofen atau parasetamol, tetapi hanya untuk pengobatan sementara atau dikonsumsi dalam jangka pendek.

" Secara umum dan jangka pendek obat panas seperti ibuprofen dan parasetamol aman untuk DM (diabetes melitus), tidak berpengaruh pada kadar gula darah," kata Ketua Umum Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI), Prof. DR dr. Ketut Suastika dalam dalam virtual media gathering bertema "Pantang Menyerah, Siaga Gula Darah", Senin.

BACA JUGA: 4 Buah yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

Namun, penggunaan obat jenis steroid yakni dengan efek anti-inflamasi yang kuat bisa meningkatkan kadar gula darah sehingga perlu diwaspadai dan perlu berkonsultasi ke dokter.

Laman WebMD mencatat, sejumlah obat bebas untuk mengatasi gejala demam bisa memengaruhi kadar gula darah.

BACA JUGA: 4 Pengobatan Alami untuk Turunkan Demam

Antara lain ibuprofen yang bisa meningkatkan efek hipoglikemik insulin, dekongestan seperti phenylephrine dan pseudoephedrine serta aspirin dalam dosis besar.

Di sisi lain, ada waktu konsumsi obat parasetamol yang dianjurkan bagi mereka yang meminum obat lixisenatide (khusus untuk penyandang diabetes tipe-2).

BACA JUGA: Anak Demam Pasca-Imunisasi? Anggota IDI Bilang Begini  

Pihak penyedia layanan kesehatan di Inggris, NHS pernah menyatakan, obat lixisenatide untuk membantu mengontrol kadar gula darah pada penyandang diabetes.

Biasanya disuntikkan sekali sehari di bawah kulit juga bisa mengurangi penyerapan parasetamol bila diberikan satu hingga empat jam sebelum parasetamol.

Orang dewasa umumnya bisa meminum satu atau dua tablet parasetamol dengan dosis 500 mg setiap empat sampai enam jam.

Namun, tidak boleh lebih dari 4 gram (delapan tablet 500 mg) dalam waktu 24 jam.

Di masa pandemi COVID-19, Prof. Suas mengingatkan para penyandang diabetes menerapkan protokol kesehatan.

Yakni mencuci tangan, mengenakan masker (terutama bila keluar rumah), menjaga jarak, memantau gula darah lebih sering.

Kemudian mengenali glikemik yang baik, mencukupi asupan makanan yang sehat, melakukan latihan fisik dan menjaga kestabilan keadaan jantung dan ginjal.

Pemanfaatan layanan telemedis juga bisa menjadi pilihan untuk mengurangi kontak dan kemungkinan orang dengan diabetes terkena COVID-19.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fany

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler