jpnn.com - JEMBER - Jumlah pengidap HIV/AIDS di Jember setiap tahun meningkat. Saat ini pengidap HIV/AIDS di wilayah itu lebih dari 1.000 orang.
Kabaghumas RSD dr Soebandi Jember dr Evy Tyaswati menuturkan, saat ini penderita yang positif mengidap HIV/AIDS mencapai 1.095 orang. Jumlah itu diperkirakan masih bertambah. Sebab, dari pendeteksian yang dilakukan setiap bulan, selalu muncul kasus baru yang tidak sedikit.
BACA JUGA: Jadi Napi, Anggota DPRD Masih Digaji
Setiap bulan terdapat 30-50 penderita baru. "Mereka yang memeriksakan diri biasanya bisa terdeteksi sebagai pengidap," katanya, Sabtu (9/11).
Menurut Evy, penambahan jumlah pengidap HIV/AIDS itu bisa dilihat dari data Unit Pelayanan Rawat Jalan RSD dr Soebandi. Setiap hari unit tersebut menerima sedikitnya 25 pasien pengidap HIV/AIDS. "Yang datang setiap hari tidak sedikit. Minimal ada 25 orang," ujarnya.
BACA JUGA: Gelar Operasi Dihadang Warga, Ratusan Polisi Mundur
Dia menjelaskan, pasien yang datang ke unit rawat jalan itu umumnya bukan mereka yang baru saja mengidap. Namun, kebanyakan kondisi mereka sudah akut. Hal tersebut jelas merepotkan petugas karena pengobatan akan lebih sulit dibandingkan dengan pasien stadium awal. "Kebanyakan pasien yang datang tergolong stadium lanjut," terangnya.
Apa penyebab utama membengkaknya jumlah penderita HIV/AIDS? Evy mengungkapkan, berdasar sejumlah pemeriksaan, rata-rata mereka terjangkit penyakit tersebut karena perilaku seks yang menyimpang. Selain sering ganti-ganti pasangan, banyak pengidap yang berhubungan dengan orang yang berisiko tinggi terkena penyakit itu. Misalnya, pecandu obat-obatan terlarang dan pekerja seks komersial (PSK).
BACA JUGA: Dikhianati Pacar, Terjun ke Telaga
Untuk pencegahan, Evy menyarankan mereka yang berisiko tinggi segera memeriksakan diri. "Pasien harus menjalani tes untuk mengetahui terkena atau tidak virus tersebut. Ini bisa memaksimalkan pengobatan," ungkapnya. (rid/wnp/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lowongan CPNS Dokter Spesialis Tanpa Pelamar
Redaktur : Tim Redaksi