JAKARTA - Jumlah penderita penyakit kusta di Indonesia turun drastisKementerian kesehatan (Kemenkes) menyatakan, prevalensi penderita kusta di Indonesia turun sebesar 81 persen dari 107.271 (1990) menjadi 21.026 (2009)
BACA JUGA: Polisi Tangkap Satu Lagi Tersangka Rusuh Cikeusik
"Hasil itu dicapai pemerintah setelah melakukan rehabilitasi melalui operasi, rekonstruksi, protesa dan pembentuka kelompok perawatan diri
Acara ini bertujuan meningkatkan kepedulian masyarakat dan seluruh stakeholder untuk membantu mencegah kecacatan akibat kusta
BACA JUGA: Mahfud Tepis Isu Ingin jadi Capres
Menkes mengatakan, Indonesia berhasil mencapai eliminasi kusta pada tahun 2000 di 19 provinsi dan sekitar 300 Kabupaten atau KotaBACA JUGA: RPP Tembakau Masuk Finalisasi
"Lebih dari 10 juta penderita telah disembuhkan dan lebih 1 juta penderita diselamatkan dari kecacatan," kata dia.Endang mengatakan, "keberhasilan ini tak terlepas dari terobosan untuk mempercepat eliminasi kusta dengan melaksanakan penemuan penderita secara pasif dan aktifBentuknya dengan intensifikasi penemuan melalui Kampanye Eliminasi Kusta atau Leprosy Elimination Campaign (LEC), Rapid Village Survey (RVS), Pencarian kasus melalui program Save Papua (Team Mobile Clinic), Special Action Project for The Elimination of Leprosy (SAPEL) di daerah yang sulit.
Data Kementerian Kesehatan menyebutkan pada 2009 tercatat 17.260 kasus baru kusta di IndonesiaJumlah kasus terdaftar sebanyak 21.026 orang dengan angka prevalensi: 0,91 per 10ribu pendudukSedangkan tahun 2010, jumlah kasus baru tercatat 10.706 dan jumlah kasus terdaftar sebanyak 20.329 orang dengan prevalensi: 0.86 per 10 ribu penduduk.
Kusta adalah penyakit menular, menahun yang disebabkan oleh kuman kusta (mycobacterium leprae) yang menyerang kulit, saraf tepi, dan jaringan tubuh lainnyaBila tidak terdiagnosis dan diobati secara dini, akan menimbulkan kecacatan menetap
Jika sudah terjadi cacat, umumnya akan menyebabkan penderitanya dijauhi, dikucilkan, diabaikan oleh keluarga dan sulit mendapatkan pekerjaan"Mereka menjadi sangat tergantung secara fisik dan finansial kepada orang lain yang pada akhirnya berujung pada akhirnya berujung pada kemiskinan." Kata Menkes
Endang mengatakan, sesuai dengan ketentuan Badan Kesehatan Dunia (WHO), pemerintah telah membagikan gratis regimen Multy Drug Therapy (MDT) sebagai pengobatan kustaObat MDT diberikan secara gratis di PuskesmasDosis pertama harus diminum di depan petugas Puskesmas dan untuk selanjutnya obat diminum sesuai petunjuk.
WHO mencanangkan, target global yang hendak dicapai tahun 2015 yaitu penurunan 35 persen angka cacatHal ini relevan untuk dicapai dengan melihat besarnya beban akibat kecacatan kusta(zul)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Diminta Akui Jasa Sjafruddin Prawiranegara
Redaktur : Tim Redaksi