Pendiaman tak Menyesal Bunuh Abangnya: Dendamku sudah Berkarat

Kamis, 27 April 2017 – 17:15 WIB
Tersangka pembunuh abang di Dusun Marjandi Dolog, Nagori Silau Huluan, Kecamatan Raya, Simalungun. foto : metrosiantar/JPG

jpnn.com, SIMALUNGUN - Pendiaman Damanik, 43, pelaku pembunuhan abang kandung sendiri, Saudin Damanik, 63, mengaku tak menyesal atas perbuatan sadisnya.

Warga Dusun Marjandi Dolog, Nagori Silau Huluan, Kecamatan Raya, Simalungun, mengaku puas dendamnya terbalaskan.

BACA JUGA: Tak Terima Istri Dihina, Adik Habisi Nyawa Abangnya

Menurut ayah dari enam anak tersebut, selama ini dia memang sudah menyimpan dendam terhadap korban.

“Aku tidak menyesal! Dendamku sudah berkarat, jadi aku tidak menyesal,” ujar Pendiaman seperti diberitakan Metro Siantar (Jawa Pos Group) hari ini.

BACA JUGA: Edan, Pria Ini Habisi Kekasihnya di Kamar Penginapan Usai Begituan

Dia menambahkan, selama ini korban memang kerap menghina istrinya dengan perkataan yang tidak pantas.

“Dia sudah terlalu sering menghina istriku, menyebutnya lon***. Sebelumnya kami sudah pernah didamaikan personel Polsek Raya dan warga kampung karena perselisihan antara abang dan adik.

BACA JUGA: Asliani Tewas di Bromo, Kekasih Gelap Diperiksa

Menurut Pendiaman, perselisihan di antara mereka bahkan sudah tiga kali terjadi. “Sudah tiga kalilah. Tapi tetap saja dia mengejek istriku,” tukasnya.

Sementara itu, Rabu (26/4) sekira pukul 07.00 WIB, jenazah Saudin Damanik diautopsi di Instalasi Jenazah dan Kedokteran Forensik RSUD Djasamen Saragih Pematangsiantar.

Autopsi berlangsung hingga pukul 10.30 WIB. Setelah proses otopsi, oleh keluarganya, jenazah Saudin dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan.

Kepala Instalasi Jenazah, Dr Reinhard Hutahaean membeberkan bahwa pada tulang tengkorak bagian sebelah kiri korban pecah. Hal itu diakibatkan oleh trauma tumpul secara berulang-ulang.

“Bukan benda tajam, tapi benda tumpul,” katanya.

Selain itu, warga Huta Marjandi Dolok, Nagori Siluluan, Kecamatan Raya, ini juga mengalami luka memar di bagian punggung sebelah kiri, serta luka-luka lecet di bagian wajah, tangan dan kaki.

Saat ditanya apakah ada luka akibat benda tajam yang ditemukan di bagian kepala Saudin, Reinhard tidak membenarkannya.

“Nggak ada. Yang pasti penyebab kematiannya karena pecahnya sisi kiri tulang tengkorak itu,” ungkapnya.

Masih di lokasi yang sama, Iptu RS Purba, salah seorang anggota keluarga Saudin mengatakan bahwa peristiwa itu terjadi hanya karena masalah keluarga.

“Biasalah masalah keluarga, abang beradiknya korban sama pelaku ini. Sudah lama mereka ribut-ribut. Mungkin saking emosinya, makanya jadi seperti gitu,” ujarnya.

Kepala Unit (Kanit) Pembinaan Masyarakat (Binmas) Polres Siantar ini menambahkan bahwa korban dan pelaku tinggal di lokasi yang sama. “Samping-sampingan rumah mereka, makanya TKP-nya kan di dekat rumah mereka itu,” imbuhnya.(son/fes)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mantan Perwira Polri Dalang Pembunuhan Istri Ini Masih Diburu Jaksa


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler