Tak Terima Istri Dihina, Adik Habisi Nyawa Abangnya

Kamis, 27 April 2017 – 16:50 WIB
Tersangka pembunuh abang di Dusun Marjandi Dolog, Nagori Silau Huluan, Kecamatan Raya, Simalungun. foto : metrosiantar/JPG

jpnn.com, SIMALUNGUN - Pendiaman Damanik, 48, tega menghabisi nyawa abang kandungnya, Saudin Damanik, 63, hanya karena persoalan sepele. Pendiaman tak terima istrinya dihina sang abang.

Peristiwa mengenaskan itu terjadi Selasa (25/4) sekira pukul 21.30 WIB di Dusun Marjandi Dolog, Nagori Silau Huluan, Kecamatan Raya, Simalungun, Sumut.

BACA JUGA: Edan, Pria Ini Habisi Kekasihnya di Kamar Penginapan Usai Begituan

Kapolsek Raya AKP Leston Siregar kepada Metrosiantar (Jawa Pro Group) menerangkan, peristiwa itu bermotif sakit hati. Malam itu, Pendiaman tidak terima istrinya Mina Sirait (55) dimaki-maki korban dengan perkataan yang tak pantas.

Leston menambahkan, dari informasi yang dihimpun di lapangan, sebelum peristiwa pembunuhan itu, Mina Sirait hendak buang air kecil ke belakang rumahnya.

BACA JUGA: Asliani Tewas di Bromo, Kekasih Gelap Diperiksa

“Kenapa di belakang rumah? Karena memang kediaman itu adalah rumah panggung. Jadi kalau ingin buang air, harus keluar rumah,” jelasnya.

Namun setelah Mina keluar, dia bertemu dengan abang iparnya Saudin. Saat itu Saudin baru saja pulang dari lapo tuak hendak ke rumahnya yang jaraknya hanya beberapa meter dari rumah mereka.

BACA JUGA: Mantan Perwira Polri Dalang Pembunuhan Istri Ini Masih Diburu Jaksa

“Jarak antara rumah Pendiaman dan Saudin ini hanya sekitar tiga meter. Jadi cukup dekat. Nah, begitu melihat Mina, Saudin pun meludah sembari menyebutkan perkataan lonxxx,” tambahnya.

Ternyata hal itu didengar Pendiaman. Dia pun bertanya kepada Mina apa yang terjadi dan menyuruhnya masuk kembali ke rumah.

Tak lama kemudian, Mina kembali masuk ke rumah menemui sang suami. Tetapi selang beberapa saat kemudian, pintu belakang rumah Pendiam terbuka.

“Saat itu Saudin terlihat sedang memegang parang, kemudian menancapkan senjata tajam itu di belakang rumah Pendi,” lanjutnya.

Merasa terancam dan takut terjadi hal yang tidak diinginkan, Pendiaman langsung mengambil batang kopi yang biasa mereka gunakan untuk kayu bakar.

Tanpa basa basi lagi, Pendiaman langsung menghantam kepala dan tenggorokan korban sebanyak dua kali.

“Begitu dipukuli, korban langsung terjatuh. Menurut keterangan Pendiaman, dia beranggapan Saudin akan membunuhnya ketika datang membawa parang tersebut,” sebut Siregar.

Selepas itu, Saudin masih bergerak. Dia terlihat hendka berdiri kembali. Namun Pendiaman tak memberinya ampun.

“Pendiaman pun memukuli kepala korban sebanyak tiga kali. Begitu melihat korban sudah meninggal dunia, Pendiaman masuk ke kediamannya dan menyuruh istrinya memberitahukan apa yang terjadi kepada warga setempat,” ujar Leston.

Selanjutnya warga yang mendapat informasi memberitahukannya kepada pangulu yang kemudian diteruskan ke Polsek Raya. Sekira pukul 23.30 WIB, personel Polsek Raya tiba di lokasi. Pendiaman kemudian diamankan bersama barang bukti yang masih dipegangnya.

“Hingga kini kasusnya masih terus didalami dan tersangka sudah ditahan. Ia akan dijerat melanggar pasal 338 KUHPidana tentang pembunuhan,” tukasnya. (son/fes)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sadis Banget, Kepala Dihantam Velg Lalu Dibenam ke Rawa


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler