BACA JUGA: MOJOKERTO : Ribuan Siswa Tak Tertampung
Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kemdiknas Djoko Santoso mewakili Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh, pada Konvensi Pekan Produk Kreatif Indonesia 2010 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis (24/6).Menurut Djoko Santoso, salah satu komponen dari kurikulum pendidikan adalah memasukkan hal-hal yang bersifat inovatif
BACA JUGA: ITS Perketat Seleksi Penerima Beasiswa Bidik Misi
Di jenjang pendidikan tinggi, sebut Djoko, Kemendiknas mengadakan program kewirausahaan yaitu program Wirausaha Muda
BACA JUGA: Tingkat Kompetensi Kepsek Masih Rendah
"Kemudian ada program Inkubator BisnisDi situ kira-kira secara formal kita mencoba mengembangkan," jelasnya.Djoko menambahkan, perlu dikembangkan terobosan kreatif dalam mendidik anakKarena sebagian besar waktu anak adalah di rumah, maka orang tua dapat mengarahkan anaknya menjadi anak yang kreatif"Peran keluarga sebetulnya jauh lebih penting ketimbang sekolah," imbuhnya.
Selain itu, arah kebijakan Kemdiknas lainnya adalah menciptakan akses pertukaran informasi dan pengetahuan ekonomi kreatif antar penyelenggara pendidikanMeningkatkan jumlah dan perbaikan kualitas lembaga pendidikan dan pelatihan formal/informal, yang mendukung penciptaan insan kreatif dalam pengembangan ekonomi kreatif.
"Arah kebijakan berikutnya adalah menciptakan keterhubungan dan keterpaduan antara lulusan perguruan tinggi dan sekolah menengah kejuruan," katanya.
Djoko mengatakan, Kemdiknas mendorong para wirausahawan sukses untuk berbagi pengalaman dan keahlian di institusi pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi"Tidak kalah penting adalah memfasilitasi pengembangan jejaring dan mendorong kerja sama antar insan kreatif Indonesia di dalam dan luar negeri," paparnya.
Sementara itu, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu menambahkan ada enam faktor penting dalam pembangunan ekonomi kreatif, seperti kontribusi kepada ekonomi, iklim bisnis, citra dan identitas bangsa, sumber daya terbarukan, inovasi dan kreativitas, serta dampak sosial.
Mari melanjutkan, kegiatan lainnya adalah fasilitasi kegiatan kreatif di daerah, rapid mapping data, dan melakukan prototipe dari produk UKM lalu membantunya mengakses pasar"Selain itu sosialisasi ke daerah dan pembuatan film untuk membangkitkan rasa bangga masyarakat," jelasnya.(cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PNS Jangan Banyak Sampingan
Redaktur : Tim Redaksi