Pendidikan Profesi Guru Segera Diubah

Sabtu, 18 Desember 2010 – 20:43 WIB

JAKARTA--Wakil Menteri Pendidikan Nasional (Wamendiknas) Fasli Jalal mengatakan, pihaknya akan melakukan perubahan terhadap pendidikan profesi guru yang sudah dilakukan selama iniMenurutnya, selama ini  pendidikan profesi guru selama satu  tahun dinilai belum cukup untuk bekal mengikuti perkembangan yang terjadi

BACA JUGA: Pemerintah Upayakan Integrasi Jenjang Pendidikan

Bahkan,  termasuk pendidikan 4 tahun untuk mendapatkan gelar sarjana pendidikan.

Mantan Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Kemdiknas ini mengungkapkan, design pendidikan profesi guru selama ini menggunakan siklus 4 tahun sarjana dan 1 tahun pendidikan profesi
Dikatakan, keduanya tersebut  harus dilihat secara menyeluruh

BACA JUGA: Kemdiknas Gelar Pameran Foto Peduli Pendidikan

Jika pendidikan profesi satu tahun diperbaiki, lanjut dia, maka pendidikan 4 tahun juga harus mendapatkan perbaikan serupa
“Itu yang harus kita kejar terus

BACA JUGA: Syarat Kelulusan Siswa Tidak Diubah

Apalagi kalau sudah dibayar mahal untuk itu,” ujar Fasli usai membuka seminar Re-Design Pendidikan Profesional Guru di Jakarta, Sabtu (18/12).

Fasli menambahkan, guru adalah tiang pembangunanBerdasarkan hasil studi yang dilakukan terhadap guru pada 2008, masih ada 1 orang guru dari 7 orang yang tidak berada di kelas untuk mengajarMasalah-masalah seperti ini yang harus diperbaiki“Kita memiliki data per kabupaten dan kota, data per studi, data per jenjang pendidikan berapa guru yang dibutuhkanSaat ini saya sering dikritik orang dari Bappenas dan Kementerian Keuangan, dengan menaikan anggaran, apa kontribusi pendidikan untuk kita?," imbuhnya.

Di samping itu, Fasli juga mengatakan, meskipun  banyak jumlah guru yang telah lulus portofolio, namun hal tersebut tidak akan mengubah sikapnyaDi dalam kelas, lanjut Fasli,  khusus bagi guru matematika  terlalu banyak membahas masalah yang tidak ada hubungannya dengan mata pelajaranBahkan, jumlahnya sangat tinggi hingga mencapai 11 persen“Di negara lain seperti Jepang hanya 1-2 persen saja,” tegasnya.

Guru-guru yang tidak lulus fortofolio, katanya, dimasukan dalan program Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG)Semuanya harus mengikuti pendidikan selama 90 jamPadahal, kekurangan guru tidak semuanya sama“Harus ada pembagian kelompokTidak perlu semuanya 90 jamTerlalu menghabiskan waktu dan danaMungkin cukup 50 jam sajaAtau cukup 20 jam sajaKita tetap tes potensi akhir dan personalnya,” harap Fasli(cha/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemdiknas Minta Usulan Bupati/Wako


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler