JAKARTA - Mantan Wakil Presiden Partai Keadilan (PK), Syamsul Balda, mengatakan, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) saat ini berbeda dengan Partai Keadilan yang menjadi peserta Pemilu 1999Menurut Syamsul, PK didirikan atas dasar ideologi Islam dan idealisme untuk memperjuangkan syariat Islam
BACA JUGA: PKB Ingatkan Kader Parpol Lain
Sementara PKS, adalah partai yang semata-mata berideologi pragmatis berorientasi kekuasaan
BACA JUGA: MK Setuju PN Tangani Sengketa Tahapan Pilkada
"Namun semua itu telah berubah
Semasa masih bernama PK, lanjut Syamsul, para kader bergerak dengan iklhas untuk membantu masyarakat
BACA JUGA: RUU Intelijen Masih Sisakan 4 Masalah
Namun setelah berubah nama jadi PKS, tidak ada gerakan tanpa kompensasi baik uang maupun jabatanKarena fakta itu, Syamsul mengaku harus keluar dari kepengurusan PKSSedangkan PK yang memperjuangkan umat Islam, sudah bubar sejak PKS didirikan.
Syamsul pun ragu jika PKS akan memperjuangkan Syariat IslamSebab setelah PK bubar, kini PKS menjadi partai terbuka
"Artinya sudah terjadi perbedaan ideologiKalau partai idelogis, tidak mungkin berubah hanya untuk mencari suara, tapi justru berupaya memenangkan hati masyarakat dengan keyakinan dan penerapan ideologi dengan baik, seperti yang dikerjakan oleh PK dulu,” tegasnya sembari menghimbau kader PKS agar jangan lagi menggunakan jargon Islam untuk mengelabui masyarakat.
Syamsul juga menyatakan dukungannya terhadap sikap Yusuf Supendi yang mengkritisi perilaku elit PKS, termasuk melaporkan Presiden PKS PKS Luthfi Hasan Ishaaq ke Badan Kehormatan (BK) DPR dengan tuduhan adanya dana haram yang mengalir ke PKS“Saya yakin dia (Yusuf Supendi) mengkritisi dan melaporkan elit PKS ke BK bukannya tanpa dasar, sebab langkah itu ada konsekuensi hukumnyaDan saya yakin, bukti itu pasti ada di tangan Yusuf Supendi,” tegasnya(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tjahjo Orang Baik, Puan Figur Galak
Redaktur : Tim Redaksi