Penduduk Bertambah, Tingkatkan Program KB

Perbaiki Pengelolaan Alat Kontrasepsi

Jumat, 09 Juli 2010 – 03:03 WIB

JAKARTA -- Meski Indonesia dinilai berhasil menjalankan program keluarga berencana (KB), ternyata pemerintah belum maksimal mengelola alat kontrasepsiHampir setiap tahun Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) membuang alat kontrasepsi sia-sia karena kadaluarsa.

Kasmiyati, Deputi Bidang Pelatihan dan Pengembangan BKKBN menjelaskan, kebutuhan pengadaan alat kontrasepsi seharusnya bisa dipenuhi dengan anggaran Rp 3,9 triliun

BACA JUGA: Dua Artis Dicecar KPK

Sayangnya, jumlah itu belum bisa dipenuhi oleh pemerintah
Tahun ini BKKBN hanya kebagian Rp 1,3 triliun anggaran untuk pengadaannya

BACA JUGA: Diusulkan, Kapolri dari Luar Polri

"Itu masih dipenuhi separuh
Tahun depan kami meminta ada peningkatan hingga Rp 2,5 triliun," ujar Kasmiyati.

Dia mengakui, belum adanya efisiensi pengadaan alat kontrasepsi

BACA JUGA: Mendagri Bertindak jika Syamsul Terdakwa

Hal itu, kata Kasmiyati, salah satunya karena manajemen pergudangan tempat menyimpan alat kontrasepsi"Kalau manajemennya benar, seharusnya tidak sampai kadaluarsa," ujarnya usai Pelatihan Keluarga Berencana dan Reproduksi sehat untuk Negara-negara Dunia ke Tiga, di Jakarta, kemarin.

Kasmiyati tidak menyebutkan berapa jumlah alat kontrasepsi yang terbuang dari gudang penyimpanan tiap tahunnyaHanya saja, disamping kurangnya target pengadaan seharusnya alat tersebut bisa didistribusikan dengan baik"Tapi memang ada saja yang kadaluarsa, tidak banyak kok, Saya lupa jumlahnya," tegasnya

Disamping itu, kata dia, permasalahan pengadaan alat kontrasepsi itu tidak hanya terjadi di Indonesia sajaDi beberapa negara tetangga juga banyak yang mengeluhkan hal serupa"Padahal sudah ada anggaran untuk distribusinya juga," tandas Kasmiyati.

Eddy Hasmi, Kepala Pusat Pelatihan dan Kerja Sama Internasional BKKBN menambahkan, sebagai negara percontohan program KBBKKBN memberikan kesempatan negara bagian ketiga untuk berlatih di IndonesiaEddy menyebut sepuluh wilayah unggulannya antara lain, Jatim, Jateng, Jabar, DKI Jakarta, Bali, NTB, Sumbar, Kalsel, dan Sulsel

Kata Eddy, pihaknya akan terus meningkatkan program KB pada usia suburTargetnya ada 65 persen pasangan usia subur menggunakan alat kontrasepsi modern untuk menghambat lajunya pertumbuhan pendudukMengingat pertambahan penduduk sementara meningkat hingga enam juta jiwa(nuq)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Satpol PP Bersenpi, 2 UU Dilanggar Mendagri


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler