jpnn.com, DEPOK - Belasan ibu-ibu paruh baya duduk dengan rapi beralaskan tikar, persis di samping kiri Kesatrian Mako Korps Brimob Polri Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Jumat (12/5).
Tak ada aktivitas yel-yel dukungan maupun nyanyian lagu-lagu kebangsaan seperti yang terlihat pada aksi unjuk rasa pada Kamis (11/5), yang meneriakkan agar Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dibebaskan.
BACA JUGA: Lihat! Kawat Berduri Tak Halangi Aksi Massa Ahok di Mako Brimob
Mereka hanya mengobrol santai di tepi Jalan M Jassin, depan GPIB Gideon, membicarakan hal-hal seputar kasus hukum yang menjerat Ahok. Mulai dari vonis dua tahun penjara, hingga penahanannya di Mako Brimob.
"Iya, saya pikir lebih baik Pak Ahok tahanan kota saja, kan masih proses banding," ujar seorang ibu yang mengenakan kaos putih bertuliskan 'Pelayan gue Ahok-Djarot, nyata kerjanya'.
BACA JUGA: Jaksa Agung Tak Mau Banyak Omong Soal Vonis Ahok
Di tengah obrolan santai mereka, tiba-tiba seorang ibu datang dengan membawa dua kardus berisi roti dan air minum kemasan.
Hidangan tersebut disambut dengan tangan terbuka. Wanita tersebut selanjutnya ikut duduk mengobrol bersama pendukung Ahok lainnya.
BACA JUGA: Fadli Heran Polisi Biarkan Pendukung Ahok Demo Sampai Larut Malam
"Kemarin saya juga kemari Mas, saya datang dari Kemang (Jakarta Selatan), karena ingin mendukung aksi teman-teman meminta agar Pak Ahok dibebaskan," ujar wanita paruh baya bernama Susilowati.
Wanita kelahiran di Demak, Jawa Tengah ini mengaku datang karena dorongan dari hati nurani, melihat adanya ketidakadilan hukum terhadap Ahok.
"Kami mendoakan supaya Pak Ahok dibebaskan dari segala masalah. Kami ditugasi dari Nur Wahyu Illahi," ucapnya.
Susilowati berharap Allah membukakan mata hati aparat penegak hukum, sehingga akhirnya mantan Bupati Belitung Timur tersebut dapat dibebaskan.
"Kami ongkos sendiri, karena ini merupakan perjuangan untuk kemanusiaan. Kami manut aturan dari Nur Wahyu Illahi," pungkas wanita berhijab tersebut.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Fadli Zon Ingatkan Kemendagri Soal Pembocoran Data Pribadi Veronika
Redaktur & Reporter : Ken Girsang