Pendukung Demo, Thaksin Keliling Dunia

Kamis, 01 April 2010 – 22:01 WIB
Thaksin Shinawatra bersama istri di luar negeri. Foto: AFP/Andrew Yates.
BANGKOK - Di saat para pendukungnya bermandikan peluh dan mengorbankan darahnya di Bangkok, mantan PM Thaksin Shinawatra ternyata berkeliling duniaSetelah menyatakan diri berada di Dubai, kemudian Swedia, saat ini bos telekomunikasi tersebut berada di Rusia untuk urusan bisnis.

"Saya dalam perjalanan bisnis di Rusia," kata Thaksin kepada para pendukungnya, Selasa (30/3) malam waktu setempat, sambil menambahkan bahwa dirinya sedang bertemu dengan seorang pengusaha kaya yang ingin berinvestasi di Asia

BACA JUGA: Gaji Nunggak, Pramugari Bugil di Kalender

"Jadi ketika nanti saya kembali ke Thailand, saya bisa membawa serta beliau ke sini," janjinya, seperti dikutip Associated Press.

Sebelumnya, dalam foto-foto yang diposting di akun Twitter dan Facebook-nya, Thaksin terlihat asyik main golf di Brunei dan Dubai, memeriksa tambang intan di Afrika Selatan, menyeruput kopi di jet pribadinya, serta bertemu dengan PM atau presiden Sri Lanka, Papua Nugini dan Maldives.

Nah, selama pendukungnya demo lebih dari tiga minggu di ibukota Thailand, Thaksin menyemangati mereka melalui video jarak jauh
Rupanya, aktivitas politik mantan pemimpin Partai Thai Rak Thai itu, membuat risih Dubai, tempat Thaksin banyak menghabiskan waktu selama pengasingannya.

"Kami mendapat informasi bahwa Dubai tidak akan mengizinkan dia (Thaksin) untuk melakukan aktivitas politik di sana," terang Chavanont Intarakomalayust, juru bicara Kementerian Luar Negeri Thailand

BACA JUGA: Model Malaysia Dibebaskan dari Hukum Cambuk

Namun, dia menambahkan bahwa Thaksin belum diusir dari Uni Emirat Arab (UEA).

Akhir pekan ini, pendukung Thaksin berencana demo besar-besaran lagi
Mereka menolak tawaran PM Abhisit Vejjajiva untuk melakukan negosiasi putaran ketiga, yang sebelumnya direncanakan berlangsung besok, Kamis (2/4)

BACA JUGA: Militan Chechnya Dalangi Bom Kembar di Moscow

Dengan keputusan tersebut, tawaran pemerintah untuk menggelar pemilu sembilan bulan ke depan, ditolak oleh massa kaus merah(cak/ami)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kompak Soal Sanksi untuk Iran


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler