jpnn.com - JAKARTA - Pendaftaran pasangan calon Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dinodai ulah massa pendukung mereka sendiri. Aksi tak terkendali dari massa yang jumlahnya ribuan orang itu, sempat menyebabkan kericuhan di kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Selasa (20/5).
Pantauan JPNN di lapangan, peristiwa bermula saat massa yang berkerumun di depan gerbang kantor KPU mendesak untuk masuk ke dalam. Padahal, saat itu rombongan Prabowo-Hatta sendiri belum sampai di depan gerbang.
BACA JUGA: JK Yakin Simpatisan Golkar Pilih Jokowi-JK
Saat rombongan akhirnya tiba, mereka harus bersusah payah menerobos lautan pendukung sendiri untuk masuk. Sejumlah anggota rombongan terlihat tergencet di antara massa.
Melihat situasi ini, aparat kepolisian yang menjaga gerbang KPU terpaksa membuka gerbang. Rombongan Prabowo-Hatta pun akhirnya bisa masuk diikuti oleh puluhan massa yang tidak mampu dibendung aparat.
BACA JUGA: Ical Minta Kader Golkar yang Dukung Jokowi Mundur
Begitu masuk, rasa lega pun terlihat di wajah sejumlah anggota rombongan. Ketua Umum PPP Suryadharma Ali mengurut-urut dada sambil menggeleng-gelengkan kepalanya setelah berhasil lolos dari kerumunan massa.
Tidak berhenti di situ, kericuhan kembali terulang saat rombongan memasuki gedung KPU. Massa yang mengikuti kembali tidak terkendali dan memaksa ikut masuk.
BACA JUGA: Olly Dondokambey Bantah Terima Uang Rp 2,5 Miliar
Walhasil, pintu kaca gedung KPU yang ukurannya tidak terlalu besar tidak mampu menahan lonjakan massa. Salah satu pintu pun pecah dan melukai beberapa orang. Darah bahkan sampai menyiprat ke baju Prabowo.
"Bukan darah saya, itu tadi yang desak-desakan," kata Prabowo saat ditanya wartawan tentang noda darah di bagian belakang kemeja putihnya, Selasa (20/9).
Aparat kepolisian bersama pengamanan dalam KPU dan beberapa orang anggota Satgas Partai Gerindra langsung bertindak. Mereka dengan tegas segera mengusir massa dari dalam gedung KPU dan barulah situasi menjadi terkendali. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Baca Bahasa Tubuh SBY, Prabowo Yakin PD Merapat
Redaktur : Tim Redaksi