Pendukung SAH dan Rialis Geruduk Kantor KPU Gara-Gara Hapus Puluhan Ribu DPT

Jumat, 16 Oktober 2015 – 01:15 WIB
Massa dan polisi saling dorong di KPU Batam, Kamis kemarin. Foto: Batam Pos / JPNN.com

jpnn.com - BATAM - Ribuan tim sukses pasangan calon (paslon) Suryo-Ansar Hebat (SAH) dan Ria-Sulis (Rialis) menggelar aksi demo di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Batam, Kamis (15/10). Para relawan kecewa atas hasil pleno Daftar Pemilih Tetap (DPT) kota Batam yang sebelumnya dihapus sebanyak 59 ribu lebih.

"Keluar kau Agus jangan di dalam. Jelaskan kepada kami hak pilih yang KPU hapus sebanyak 59 ribu lebih. Jangan kau hanya diam dan menghapus data sebanyak itu tanpa adanya konfirmasi kepada paslon dan badan pengawas pemilu (banwaslu)," teriak para relawan SAH dan Rialis di kantor KPU Batam, seperti dikutip dari Batam Pos (JPNN Group), Kamis (15/10).

BACA JUGA: Fraksi Nasdem Balikin Kenaikan Tunjangan Anggota Rp 5,7 juta

Dalam aksi demo itu, ratusan polisi berpakaian lengkap dari tim tim gabungan Polda Kepri dan Polresta Barelang ikut mengamankan. Sementara itu, satu unit mobil watercanon dan dum truk ikut disiagakan guna mengantisipasi aksi demo ricuh. Kawat berduri polisi terlihat melintang di sekililing kantor KPU di Sekupang.

Aksi sempat memanas saat para relawan saling dorong untuk menerobos blokade polisi yang berjaga. Namun hal tersebut bisa ditahan oleh para relawan yang lain. "Kami tak ingin merusak kantor yang dibangun dari uang kami. Kami hanya ingin bertemu Agus dan menjelaskan penghapusan data ini," sebutnya lagi.

BACA JUGA: Si Oneng Pimpin Pansus Pelindo II

Aksi anarkis dapat dihindari ketika mantan gubernur Kepri, yang juga ikut mencalonkan pilkada, Suryo Respationo mengajak relawan untuk tenang dan tidak berbuat anarkis. "Kita berjuang untuk hak pilih suara yang hilang. Bukan untuk membuat rusuh dan saya harap tertib sesuai arahan jangan ada anarkis," ujar Suryo.

Setelah menunggu beberapa lama akhirnya ketua KPU Batam, Agus Setiawan keluar menemui para relawan. Ia mendapat kawalan yang cukup ketat dari polisi. Melalui pengeras suara, Agus mengaku akan mempertanggungjawabkan hak suara yang telah di hapus pada DPT pemilihan Gubenur/Wakil Gubenur dan Walikota/Wakil Walikota.

BACA JUGA: Pimpinan DPR Belum Bahas Pengembalian Tunjangan Anggota

"Kami sebagai penyelenggaran akan bertanggungjawab dan memberi penjelasan terkait hak suara yang telah dihapus ini," ujar Agus.

Berbagai usaha telah dilakukan, mulai dari rapat tertutup antara KPU Batam bersama Suryo. Namun setelah melakukan dua kali rapat tetap tidak membuahkan hasil. Agus masih bersikukuh dengan DPT Batam yang berjumlah 621 ribu hasil pleno beberapa hari lalu dan belum bisa menjelaskan alasan dan bukti penghapusan.

"Belum ada hasil. KPU masih tetap dengan hasil DPT kemarin. Yang kami pertanyakan bukti penghapusan tapi beliau belum bisa mempertanggungjawabkan," ungkap Rekaveny, istri dari paslon nomor urut 2 Suryo Respationo yang juga ikut serta berorasi bersama relawan di kantor KPU Batam

Setelah menunggu beberapa lama akhirnya ketua KPU Batam keluar menemui para relawan dengan kawalan pihak kepolisian. Melalui pengeras suara, Agus mengaku akan mempertanggungjawabkan hak suara yang telah di hapus pada DPT pemilihan Gubenur dan Wakil Gubenur serta Walikota dan Wakil Walikota Batam.

"Kami sebagai penyelenggaran akan bertanggungjawab atas hak suara yang telah di hapus. Buktinya akan diberikan," ujar Agus.

Menurutnya, bagi masyarakat yang belum terdaftar, tahapan penetapan pemilih ini masih panjang. Apabila yang belum masuk ke DPT tetap bisa mendaftarkan diri pada tanggal 20 Oktober sebagai Daftar Pemilih Tetap Tambahan 1(DPTT1). Dengan syarat membawa indentitas seperti KTP Batam, KK serta surat domisili.

"Atau juga bisa mengeluarkan hak suaranya pada 9 Desember nanti dengan cara membawa fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan KTP asli ke Tempat Pemungutan Suara sesuai KTP," terangnya.

Tak terima atas jawaban itu, relawan kembali berorasi untuk meminta bukti penghapusan 59 ribu lebih. Melihat kondisi Agus yang terpojok, polisi berpakaian lengkap dengan senjata segera mengamankan Ketua KPU Batam tersebut ke ruangannya. "Kebobrokan luar biasa terjadi di KPU. Kami ingin ia ditangkap," teriak masa. (rng/ray)

BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Minta Pendirian Rumah Ibadah Ikuti Aturan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler