Sebuah penelitian 'peer review' atau penilaian sejawat menemukan bahwa perempuan yang melahirkan tiga anak 50 persen lebih kecil kemungkinannya untuk terkena kanker endometrium dibandingkan yang tidak pernah melahirkan.
Kanker endometrium menyerang lapisan terdalam rahim atau uterus dan merupakan jenis kanker terbanyak kelima yang dialami perempuan Australia.
BACA JUGA: Ingin Terhindar dari Serangan Kanker, Coba Rutin Mengonsumsi 5 Makanan Sehat Ini
Penelitian ini diselenggarakan oleh Institut Biologi Molekuler di University of Queensland, yang merupakan studi genetik yang pertama kalinya menganalisis berbagai faktor risiko kanker endometrium sekaligus.
Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan langkah terapi preventif kanker endometrium.
BACA JUGA: Penelitian Terbaru Menunjukkan Dua Pertiga Warga Australia Sudah Tertular COVID-19
Para peneliti mengambil data 700.000 perempuan khususnya informasi beberapa faktor risiko, seperti indeks massa tubuh (IMT) dan umur pertama menstruasi, untuk dengan spesifik melihat pengaruh jumlah melahirkan.
Dr Gunn-Helen Moen, penulis pertama penelitian tersebut, mengatakan penelitian ini mengonfirmasi asumsi yang sebelumnya beredar tentang bagaimana melahirkan bisa merendahkan risiko kanker endometrium.
BACA JUGA: Kecewa dengan Pelayanan RSUD Arifin Achmad, Keluarga Pasien Mencak-Mencak
"Kami menemukan bahwa lebih sering seorang perempuan hamil atau mengonsumsi pil KB, tepatnya waktu tubuh mereka memiliki lebih sedikit estrogen, lebih rendah juga risiko terkena kanker endometrium," katanya.
Dr Moen mengatakan ini bisa terjadi karena tingkat hormon estrogen yang tinggi menjadi faktor risiko kanker endometrium bagi perempuan.
"Kehamilan dan pil KB menambahkan progesteron untuk melawan estrogen dan ini mungkin melindungi tubuh mereka dari kanker tersebut," katanya.
"Sederhananya, semakin singkat waktu Anda terpapar estrogen selama hidup, semakin kecil kemungkinan terkena kanker endometrium."Bukan pertanda untuk 'punya anak banyak'
Walau begitu, Dr Moen mengatakan tetap ada kemungkinan tubuh perempuan mengeluarkan sel pra-kanker dari uterus ketika melahirkan.
Namun dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk menentukan apakah perlindungan dari kanker endometrium dipengaruhi oleh faktor hormonal atau mekanis dari kehamilan.
"Menurut saya akan sangat menarik bila kita bisa menemukan kelompok perempuan dengan data durasi persis konsumsi pil KB, jenis pil yang dikonsumsi, untuk melihat apakah ada penurunan risiko," katanya.
Ia mengatakan penemuan ini akan berguna untuk memeriksa perempuan yang berisiko lebih tinggi terkena kanker endometrium.
"Saya juga merasa ini menjadi langkah pertama penelitian terapi," katanya.
"[Tapi] penelitian ini lebih untuk menentukan bagaimana kita menurunkan risiko terkena kanker endometrium, bukannya untuk bilang pada orang bahwa mereka harus punya anak banyak."'Manfaat luar biasa' melahirkan
Menurunnya risiko terkena kanker endometrium sebesar 50 persen menjadi berita "luar biasa" bagi Emma Read, ibu beranak tiga dari Sunshine Coast, Queensland.
"Jujur saya tidak tahu dan luar biasa mengetahui ada keuntungan dari [melahirkan]," katanya.
"Ini hal yang baik karena kalau Anda berencana untuk punya anak, Anda lebih paham tentang risiko dan pengaruh melahirkan terhadap kesehatan."
Ibu berusia 39 tahun tersebut berharap penelitian tentang apakah pil KB bisa menurunkan risiko kanker endometrium bisa berguna bagi anak perempuannya di masa depan.
"Sudah lama sekali, terutama waktu umur saya masih 20-an, kita tidak membicarakan kesehatan perempuan dan terutama kanker endometrium," katanya.
"Saya kira akan lebih baik kalau kita membuat pil ini lebih mudah diakses dan bicara terbuka tentangnya."
Diproduksi oleh Natasya Salim dari laporan dalam bahasa Inggris
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pusat Pelayanan Kanker Payudara Terlengkap Kini Hadir di Jaksel