Membuka kegiatan yang berlangsung seharian, yang sengaja pula digelar serangkai dengan event Young Scholars Forum itu, hadir Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Muhammad Nuh, Duta Besar Australia Bill Farmer, yang didampingi Convenor AIGRP Prof Andrew MacIntyre
BACA JUGA: AIGRP Kelola 10 Riset Tahun Ini
Dalam kesempatannya memberikan sambutan, pada sesi pembukaan yang dimulai sekitar pukul 08.30 WIB itu, Mendiknas antara lain menyatakan bahwa Pemerintah RI memberi apresiasi penuh atas keberadaan program ini."Kami berterima kasih pula atas kemitraan yang telah terjalin selama ini
Lebih jauh, M Nuh pun memaparkan bahwa pada dasarnya, meski kedua negara memiliki perbedaan-perbedaan, kemitraan atau kerjasama seperti ini pada dasarnya diperlukan, karena pada akhirnya Australia dan Indonesia memiliki tujuan yang sama (untuk kemajuan)
BACA JUGA: Akuntabilitas Pemda Rendah, Perda Banyak Bermasalah
"Namun, sebuah kemitraan tidak atau akan sulit berjalan, bila tak ada mutual trustBACA JUGA: Mendiknas : Ujian Nasional Tak Perlu Diperdebatkan
Istilahnya, kalau basisnya sudah 'curigation', itu akan susah," tutur Mendiknas, sambil becanda menggunakan istilah Indonesia bergaya bahasa Inggris.Sementara itu di pihak lain, Dubes Australia Bill Farmer juga menyampaikan sambutan yang kurang lebih senada"Dengan bekerjasama dalam kemitraan, para pemikir ulung dari Australia dan Indonesia dapat mendukung pengembangan kebijakan di Indonesia dan bekerja menghadapi masalah-masalah tata kelola pemerintahan," ungkapnya.
Farmer pun lebih jauh menyebutkan, bahwa pada tahap ini para peneliti dari kedua negara telah bekerja lebih erat daripada sebelumnya mengenai isu-isu tata kelola pemerintahan di IndonesiaSebagaimana diketahui juga, topik-topik dalam setiap penelitian di bawah program AIGRP ini (sebagaimana namanya), memang berada dalam lingkup spasial Indonesia, serta terutama berhubungan dengan pemerintahan atau hal-hal di sekitarnya(ito/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hari Ini SBY Hadiri Puncak Hari Guru
Redaktur : Tim Redaksi