jpnn.com - SEMARANG – Kasus penembakan misterius terhadap sejumlah perempuan di Kota Magelang hingga kini belum terpecahkan. Sejauh ini, Polres Magelang Kota baru memastikan pelaku penembakan menggunakan senapan angin.
Karenanya, Polda Jawa Tengah pun merasa perlu turun tangan. Kapolda Jateng, Irjen Condro Kirono mengaku telah mengerahkan anak buahnya untuk membantu Polres Magelang Kota menyelidiki aksi penambakan yang terjadi sejak 6 April lalu di kawasan Pecinan.
BACA JUGA: Jelang Unas, Rizki Gantung Diri
”Petugas dari Ditreskrimum (Direktorat Reserse Kriminal Umum) dan Direktorat Intelkam Polda. Sudah kita turunkan ke lokasi melakukan penyelidikan dan menangkap pelakunya,” kata Condro seperti diberitakan Radar Semarang.
Bekas kepala Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri mengatakan, kasus penembakan misteius di Magelang telah meresahkan warga. Karenanya, Polda Jateng pun memutuskan untuk mengambil alih penyelidikannya.
BACA JUGA: Mau Dapat Duit? Yuk Tangkap Maling...
”Kriminal umum (Polda) ambil alih. Lokasi penembakan di area yang sama, sekitar 200 meter dari kawasan Pecinan,” katanya.
Condro menambahkan, berdasar penyelidikan sementara asal peluru ditembakkan dari senapan angin. Kesimpulan itu diperoleh dari gotri yang mengenai para korban dan ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP).
BACA JUGA: Waspada! 11 Tersangka Anggota Ormas Dipindah ke Lapas Kerobokan
Selain itu, pihaknya juga telah memeriksa saksi-saksi di lapangan ketika peristiwa tersebut terjadi. ”Sejauh ini, polisi sudah memeriksa sembilan saksi terkait insiden ini,” imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, ketakutan tengah melanda warga Kota Magelang pasca-aksi penembakan misterius yang terjadi selama dua pekan belakangan ini. Sudah ada tujuh korban akibat aksi penembakan yang terjadi sejak 6 April lalu.
Pelaku yang diduga menggunakan senapan angin selalu menyasar korban dari kalangan perempuan. Hal itu diketahui dari tujuh korban penembakan yang seluruhnya adalah perempuan.(mha/zal/ce1/jpg/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tepuk Tangan! Enam Bandar Narkoba Disikat di Surabaya
Redaktur : Tim Redaksi