BACA JUGA: 108 DAS Mengkhawatirkan jadi Ancaman
"Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah berulangkali menegaskan bangsa besar ini harus menyelesaikan berbagai konflik internalnya dengan cara-cara dialog
BACA JUGA: Hutan Mangrove Indonesia Tinggal Setengah
Tetapi yang terjadi sebaliknya, ternyata tindak kekerasan oleh aparat kepolisian masih terjadi," kata Yorrys Raweyai, di press room DPR, Senayan Jakarta, Kamis (17/12).Ditegaskannya, penyelesaian masalah Papua harus dilakukan dengan dialog terbuka dan demokratis, tanpa adanya senjata di antara masyarakat asli Papua dan masyarakat lainnya yang menghuni Papua.
Yorrys juga membantah terhadap tudingan yang menyebut-nyebut Kelly Kwalik sebagai Panglima OPM
BACA JUGA: Mengaku Sakit Kronis, HSD Tak Siap Diperiksa
Dia sendiri ternyata tidak bersenjata dan juga tidak punya para pengawal apa-apa," tegasnya.Sama halnya dengan Sosiolog dari Universitas Indonesia (UI) Tamrin Amal Tomagola, Yorrys juga yakin bahwa ledakan senjata tidak akan pernah menyelesaikan konflik yang terjadi di tanah Papua.
Sebelumnya, Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen (Pol) Nanan Soekarna, mengungkapkan bahwa Kelly Kwalik dan pengikutnya bersembunyi di Kwangki Lama, MimikaPersembunyiannya itu diketahui oleh Densus 88, kemarinDi TKP, Densus 88 meminta Kelly Kwalik keluar dari persembunyianPermintaan itu tidak dipenuhi Kelly Kwalik hingga anggota Densus 88 terpaksa melakukan tembakan dan melukai Kelly Kwalik.
Kelly meninggal pukul 09.00 WIt dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Kuala KencanaDalam penggerebekan itu, juga ditangkap 5 pengikut Kelly Kwalik masing-masing Jeep Murip (24), Noni Sanawarme (38), Martinus Katarame (21), Yosep Kwantik (60) dan Yorni Murip (10)(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Didesak Ungkap Korupsi di BNP2TKI
Redaktur : Antoni