BACA JUGA: Enam Atlet PON Ditangkap di Diskotek
Korban yang lebih akrab dipanggil Bondang ini tewas di tempat kejadian dengan luka akibat peluru yang menembus rahang bawah telinga hingga bagian belakang kepalanya
BACA JUGA: Keluarga Sumiarsih Pesan Liang Berdampingan
Tidak hanya itu, handphone (HP) korban juga ditemukan berada di samping jenazahnya.Belum diketahui motif penembakan mahasiswa yang tinggal di Asrama Barru, Jalan Andi Tadde, Kecamatan Bontoala itu
Informasi di TKP menyebutkan, korban ditembak pengendara sepeda motor yang berboncengan dengan jarak sekitar dua meter
BACA JUGA: Banjir, Jembatan Hanyut di Bone Bolango
Pelaku diduga mengikuti korban hingga lokasi kejadianUsai melakukan aksinya, pemuda dengan ciri-ciri kurus dan perawakan sedang itu langsung meninggalkan lokasi kejadian memutar ke arah Jl Pengayoman.
Belum ada kepastian tentang pelaku penembakanPolisi juga masih melakukan penyelidikan tentang kematian anak kedua dari enam bersaudara itu.
Saksi di TKP, Indrawan, 30, mengaku sempat melihat pelaku penembakanNamun warga Jalan Toddopuli Raya No 10 itu tidak melihat jelas wajah dan ciri-ciri pelaku yang langsung kabur menggunakan sepeda motor jenis besar itu
"Pelakunya dua orang berboncenganUsai menembak korban, pelaku melompat ke motor dan langsung kabur dengan kecepatan tinggi ke arah Jalan Pengayoman," kata Indra malam tadi.
Saksi lainnya, Dg Rasyid, 55, pedagang kaki lima yang berada tidak jauh dari TKP menyebutkan, dia sempat mendengar suara dentuman kerasAwalnya, Rasyid menduga ada ban yang pecah"Setelah saya keluar dari warung ternyata orang tertembak," ungkapnya.
Hanya saja, Rasyid mengaku tidak melihat pelaku penembakan tersebut"Hanya suara seperti letusan senjataSetelah itu saya keluar mencari tahu dan melihat korban terkapar berlumuran darah dan ditimpa sepeda motor," katanya
Dari identitas korban yang ditemukan di dompetnya, diketahui bahwa orangtua Fakhruddin tinggal di Jalan Cumi-cumi, Kabupaten BarruTerdapat pula kartu mahasiswa UNM atas nama Muh Fakhruddin dengan nomor induk mahasiswa 046244034.
Dari lembar pembayaran SPP tertanggal 23 Juli 2007 sebesar Rp250 ribu tertulis bahwa korban dari jurusan Manajemen Fakultas Ilmu Ekonomi (sebelumnya Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial)
Di TKP, polisi juga menemukan gigi korban yang copotUsai melakukan olah TKP, polisi kemudian membawa jenazah korban ke RS Bhayangkara untuk keperluan autopsi.
Salah seorang teman kuliah korban, Patrik yang ditemui di RS Bhayangkara mengatakan, korban baru saja pulang mengantarnya di Jalan Mapala"Saya sempat makan dengan korban di kampus pukul 19.30 WITAKemudian dia mengantar saya ke tempat kos di Jalan Mapala," ujarnya.
Saat akan meninggalkan tempat kos itu, ujar Patrik, korban mengaku akan menemui seseorang"Katanya ada temannya yang akan ditemui di suatu tempatTetapi dia tidak mengatakan identitasnya," katanyaKuat dugaan, korban ditembak saat akan menemui seseorang yang mengajaknya bertemu
Kapolsekta Panakkukang, AKP Satria A Vibrianto belum bisa memberikan keterangan terkait kejadian tersebutSatria yang berada di TKP malam tadi, langsung ke RS Bhayangkara mengantar jenazah korban
Sementara, Wakapolresta Makassar Timur, Kompol M Ridwan yang ditemui di RS Bhayangkara, belum dapat memastikan pelaku penembakan itu"Provost masih melakukan penyelidikanDemikian pula dengan anggota polisi lainnyaBelum diketahui siapa pelakunya," ujarnya(fajar)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Instansi Pengawasan Nikmati APBD
Redaktur : Tim Redaksi