BACA JUGA: Pusat Janji, KEK Tak Dimonopoli
Almarhum sebelumnya menjalani perawatan sakit stroke di Rumah Sakit (RS) Borromeus, Bandung.Iskandar yang dikenal sebagai bapak Sistem Komunikasi Satelit Domestik Palapa itu meninggalkan seorang istri, Prof Anna Alisjahbana, tiga putra, dan enam cucu
BACA JUGA: Pembelajaran Hormati Hak dan Lindungi Anak
Jenazah almarhum disalatkan dengan imam Ketua MUI Jawa Barat Miftah Faridh.Almarhum yang dikenal egaliter dan berintegritas tinggi itu lahir di Jakarta, 20 Oktober 1931
Selain memelopori satelit Palapa, putra sulung Prof Sutan Takdir Alisjahbana ini dikenal sebagai penggagas tele-blackboard -teknologi yang mampu merekam tulisan tangan di atas papan elektronik yang bisa dikirim ke lokasi yang jauh menggunakan gelombang radio atau televisi
BACA JUGA: Warga Curhat, Ribuan Hektar Hutan Hilang
Selain mencetuskan lahirnya sistem komunikasi satelit domestik, guru besar ITB itu memadukan jiwa pendidikan dan enterpreneurshipHasilnya, pola pendidikan di universitas di tanah air sekarang mampu melahirkan lulusan yang dapat membuka lapangan kerja, bukan mereka yang hanya ingin menjadi pekerja.
Dekan Sekolah Ilmu Elektronik dan Informatika ITB Adang Suwandi Ahmad mengatakan, almarhum banyak mengabdi kepada bangsa dan negaraBuah pemikirannya yang revolusioner adalah mencetuskan adanya sistem komunikasi satelit domestik yang akhirnya dinamai Satelit Palapa
''Saya kurang ingat persisnya kapanHanya, pada Maret 1974, ada seminar yang akhirnya melahirkan satu pemikiran spektakuler dari para ahli di BandungPada 1976, lahirlah Satelit Palapa atas persetujuan Presiden Soeharto waktu itu,'' jelas Adang. (mur/jpnn/agm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Slamet Pikir-pikir Banding
Redaktur : Tim Redaksi