"Lokasi itu menurut cerita masyarakat setempat adalah tempak pekerja paksa zaman JepangDibuktikan juga dengan adanya tugu lokomotif di jalan Pahlawan Kerja yang menjadi saksinya," kata Joko kepada Riau Pos (grup JPNN).
Dijelaskan Joko juga, bahwa pihaknya baru mengetahui adanya penemuan tulang manusia itu baru diketahui saat adanya heboh oleh pekerja proyek pembangunan jalan baru menuju Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II, Kecamatan Marpoyan Damai
BACA JUGA: Delapan Pesawat Latih AU ke Mataram
"Saat ini sedang ditangani pihak kepolisian, dan kami tidak tahu detail bagaimana ceritanya," tuturnya lagi.Banyak masyarakat yang tidak tahu bahwa lokomotif hitam bertulisan C3322 di depan mereka, bukan hanya tempat penyimpanan barang-barang
Sementara itu menurut warga simpang tiga, Candra (38) mengatakan berdasarkan sejah yang ia tahu, tepat di depan lokomotiv tersebut terdapat tugu Pahlawan Kerdja yang ditandatangani Gubernur KKDH TK I Riau, R H Soebrantas Siswanto tanggal 10 November 1978.
Mereka merupakan korban Romusha (kerja paksa) pada zaman penjajahan Jepang
BACA JUGA: Anak Temukan Ayah Tewas di Selokan
Di mana ketika itu, pihak Jepang membangun rel kereta api dari Pekanbaru ke Muara Sijunjung yang terdapat di Sumatera BaratBACA JUGA: 1.800 Liter Tuak Dibuang ke Sungai
Dan mempunyai pelabuhan besarRiau menjadi bagian dari Syonan To atau yang saat ini dikenal dengan nama Singapura."Jepang pada saat itu ingin menjadikan Pekanbaru menjadi pusat perbekalan perang, karena berdekatan dengan Singapura dan MalaysiaDan Singapura sendiri menjadi pusat Angkatan Laut," kata Candra yang mengaku tahu lewat sejarah Riau.
Disebutkan juga oleh Hendri (31) warga Bukitraya, juga berdasarkan sejarah Riau yang ia baca, tenag Romusha saat itu mayoritas didatangkan dari Jawa"Saat itu mereka diiming-iming untuk belajar tentang perminyakan di Lirik, Indragiri HuluNamun kenyataannya, malah dipaksa untuk menjadi Romusha," begitu sejarahnya, ungkap Hendri(gus-rp/ito/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapal Pecah, 35 Ton Semen Tenggelam
Redaktur : Tim Redaksi