Penerimaan APBN 2012 Dipatok Rp1.292,9 Triliun

Selasa, 16 Agustus 2011 – 16:52 WIB

JAKARTA—Tahun 2012 mendatang, pemerintah menargetkan pendapatan negara dan hibah sebesar Rp1.292,9 triliunJumlah ini naik sebesar Rp123,0 triliun atau 10,5 persen dari target pendapatan negara dan hibah pada APBN-P Tahun 2011 sebesar Rp1.169,9 triliun.

Sementara itu, belanja negara direncanakan mencapai Rp1.418,5 triliun, naik Rp97,7 triliun  atau 7,4 persen dari pagu belanja negara pada APBN-P Tahun 2011 sebesar Rp1.320,8 triliun.

‘’Dengan konfigurasi tersebut pemerintah menargetkan RAPBN 2012 bisa menekan defisit anggaran menjadi 1,5 persen terhadap PDB,’’ ujar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat menyampaikan RAPBN 2012 dan nota keuangannya di Gedung DPR, Selasa (16/8).

Tahun 2012 pemerintah telah menetapkan 11 prioritas nasional, yakni reformasi birokrasi dan tata kelola, pendidikan, kesehatan, penanggulangan kemiskinan, ketahanan pangan, infrastruktur, iklim investasi dan iklim usaha, energi, lingkungan hidup dan pengelolaan bencana, daerah tertinggal, terdepan, dan pascakonflik, serta kebudayaan, kreativitas, dan inovasi teknologi

BACA JUGA: SBY Klaim Pengangguran dan Kemiskinan Turun



SBY mengatakan, komposisi anggaran belanja negara hingga saat ini masih didominasi belanja wajib seperti belanja pegawai, sebagian belanja barang, pembayaran bunga utang, serta berbagai jenis subsidi dan transfer ke daerah
Kondisi itu menyebabkan dana yang tersedia bagi pelaksanaan berbagai program dan kegiatan pembangunan lainnya yang lebih produktif, menjadi terbatas.

‘’Untuk itulah, pada kesempatan yang baik ini saya minta kepada seluruh jajaran pemerintahan, baik di pusat maupun di daerah, agar mengelola APBN dan APBD secara lebih cermat, transparan, dan akuntabel,’’ kata SBY.

SBY pun meminta seluruh jajaran pemerintah dari pusat hingga daerah untuk mampu meningkatkan, menggali, dan mengembangkan sumber-sumber pendapatan negara dan pendapatan asli daerah, agar kapasitas fiskal semakin kuat

BACA JUGA: SBY Dianggap Abaikan Penanganan Krisis Pangan

Anggaran belanja juga harus berkualitas, efektif, dan efisien.

‘’Kebocoran anggaran tidak boleh terjadi
Setiap rupiah yang dibelanjakan, harus kita gunakan untuk kegiatan dan program yang benar-benar produktif, dan mampu memberikan nilai tambah sebesar-besarnya bagi kesejahteraan rakyat,’’ kata SBY.(afz/jpnn)

BACA JUGA: Batasi Ekspor Barang Tambang

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ekspor Barang Tambang Bakal Dibatasi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler