BACA JUGA: Khawatir Orang Arab di Puncak jadi Sasaran
Penerjun yang juga anggota Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) Marinir, TNI AL itu, tewas setelah tubuhnya menghantam lahan kosong di Perumahan Geria Agung Mulatama Blok A5/7 RT 01/12, Pondok Cabe Ilir, Pamulang, Kota Tangsel, Senin (21/6) kemarin.Tewasnya Wahyu diduga terjadi lantaran parasutnya tidak mengembang sempurna saat dia melakukan penerjunan
BACA JUGA: Penumpang Tetap Nekat Naik Gerbong
Saat menghantam tanah, tubuh tentara itu suaranya keras sekali," terang Asmadi, 48, warga sekitar yang melihat peristiwa itu.Dari informasi yang dihimpun Indopos (grup JPNN), Wahyu tewas di tempat akibat benturan kepala ke paving block di lokasi dia jatuh
BACA JUGA: Satpol PP Bongkar Paksa Cafe Liar di Jakarta Utara
Diketahui, akibat peristiwa itu kepala korban remuk, tangan dan kaki serta leher pun patah.Apalagi, lokasi jatuhnya Wahyu itu membekas lubang berdiameter 50 cm dan kedalaman 20 cmBahkan sepatu yang digunakan korban sempat terlepas dari kaki korban sejauh beberapa meterSetelah sekitar 15 menit korban jatuh, petugas Polsek Pamulang pun tiba bersama anggota TNI.
"Korban tewas di tempat dengan luka parah di kepalaTermasuk patah tulang di tangan, leher, dan kakiIni musibah," terang Kompol Zulkifli Muridu, Kapolsek Pamulang, kemarinDia juga menjelaskan, sejak 7 bulan menjabat Kapolsek Pamulang, sudah dua kasus musibah penerjun tewas di wilayahnya.
Sementara itu, Danramil 06 Ciputat-Pamulang, Kapten (Inf) Nurulhuda menjelaskan, korban merupakan anggota pasukan elite Denjaka TNI AL Cilandak dengan nomor 91907Setelah dievakuasi jasad korban dibawa RS Cilandak(kin/ito/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Macet jadi Musuh Utama Damkar Ibu Kota
Redaktur : Tim Redaksi