Peneror Bom itu Ternyata Tukang Becak

Sabtu, 05 September 2009 – 04:33 WIB

PADANG -- Siapa bisa menyangka, pelaku teror bom ke RII Madiun Agustus lalu adalah seorang tukang becakHanya saja, Syahril (40) bukanlah tukang becak biasa

BACA JUGA: Sistem Online KPK Rawan Diserang Hacker

Di Pasa Bawah tempat biasa becaknya mangkal, dia dikenal vokal
Akibat ulahnya mengirim SMS berbau teror itu, Syahril terpaksa libur dari profesinya itu

BACA JUGA: Review Aturan Perdagangan Lintas Batas

Pasalnya, setelah diamankan di Mapolresta Bukiktinggi, warga Koto Gadang, Kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam itu dibawa anggota Polres Madiun, Jawa Timur untuk diproses


Proses hukum ditempuh aparat kepolisian karena yang bersangkutan nekad mengirimkan SMS yang bernada ancaman bom ke RRI Madiun sebanyak tiga kali pada Agustus lalu

BACA JUGA: Suryadharma Minta Dua Caleg PPP Ditetapkan

SMS yang dikirim ke RRI itu menyebutkan bom sudah diletakkan di RRI itu dan akan meledak pada pukul 18.00 WIB Selasa (1/9) sekitar pukul 17.00 WIB.

Kapolresta Bukittinggi AKBP Eko Parasetyo Siswanto menjelaskan, yang bersangkutan berhasil diringkus di seputaran Jalan Sudirman Bukiktinggi oleh jajaran Polresta Bukiktinggi dan jajaran Polres MadiunUntuk pengembangan lebih lanjut, yang bersangkutan dibawa ke Polres Madiun untuk diperiksa.

Penjelasan lebih detil disampaikan Kapolsek IV Koto AKP Hendra Restuadi kepada JPNNDikatakan, apa yang dilakukan Syahril tersebut hanya sebagai penyaluran isi pikirannyaSebab, sehari-hari dia berprofesi sebagai tukang becak di Pasa Bawah yang terkenal sangat vokalDia mengirimkan SMS tersebut ketika berada di rumahnya, di Jorong Sikumbang, Kenagarian IV Koto, AgamDia sering mendengarkan radio dari luar provinsi, termasuk RRI MadiunSyahril sendiri mengetahui nomor SMS di Madiun karena sering mengadakan interaktif  dengan melalui nomor tersebut.

Selanjutnya, entah setan apa yang merasuki Syahril, pada 18 Agustus malam, dia mengirimkan SMS ke RRI Madiun dengan isi bom sudah diletakkan di RRI dan akan meledak pada pukul 18.00 WIBTidak hanya sampai di situ, SMS yang sama kembali dikirimkan pada 24 Agustus“Dari hasil interogasi kita, sebenarnya dia mengirimkan SMS yang sama sebanyak tiga kali, tapi yang ketiga dia tidak ingat lagi,” terang Hendra.

Setelah tiga kali mengirimkan SMS yang membuat heboh tersebut, Polres Madiun langsung melakukan pelacakan dan menghubungi nomor pengirim SMS tersebut dengan menggunakan alat yang sudah disiapkanTermasuk dengan pelacakan di satelit oleh Polres Madiun dan diketahui SMS terakhir berada di koordinat Sumatera Barat, diperkecil lagi berada di Kabupaten Agam dan diperkecil lagi berada Jorong Galudua, Kenagarian IV Koto, Kecamatan IV Koto, Agam

Dan terakhir berada sekitar lima km dari Galudua yang diketahui beralamat di Jorong Sikumbang, Kenagarian IV Koto, Agam“Dari keterangan sementaranya, tujuannya mengirimkan SMS tersebut hanya sekadar iseng dan menyalurkan berbagai aspirasinya yang tidak tersalurkan selama iniSebab, dia memang dikenal sangat vokal dan kritis,” papar Hendra(wan,sam/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... JK Yakin Skandal Century Bakal Melebar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler