jpnn.com - Tiga hari terakhir, sutradara Joko Anwar rajin membagikan video di media sosialnya. Isinya setema, yaitu rekaman inframerah dari sebuah studio di bioskop.
Penonton yang memenuhi tempat duduk hingga baris depan tampak tegang. Sesekali mereka menjerit. Menutupi wajah dengan tangan.
BACA JUGA: Dosa Hanung Bramantyo di Film Jomblo
Begitulah kondisi bioskop di berbagai kota di Indonesia. Moviegoers berbondong-bondong menonton Pengabdi Setan, dan seluruhnya ketakutan. Tiga hari pertama diputar (Kamis hingga Sabtu), remake film Pengabdi Setan (1982) itu disaksikan 352.173 penonton.
Angka tersebut jelas akan terus naik. Sebab, film itu diputar hingga beberapa pekan ke depan.
BACA JUGA: Joko Anwar: Kalau Nemu Orang Rekam Film, Itu Kriminal!
’’Senang. Banyak banget yang takut,’’ kata Joko, sosok yang patut ’’disalahkan’’ atas teror yang menghantui bioskop selama tiga hari terakhir.
’’Mereka (penonton) bilang kayak naik roller coaster. Takut, tegang, tapi seru dan mau nonton lagi,’’ lanjut sutradara 41 tahun tersebut ketika dihubungi kemarin, Minggu (1/10).
BACA JUGA: Sudah 91 Ribu Orang Diteror Pengabdi Setan
Jumat malam (29/9), Joko dan para kru iseng masuk ke studio Empire XXI, Jogjakarta. Joko ingin melihat langsung respons penonton.
Selama pemutaran film yang dibintangi Tara Basro dan Ayu Laksmi itu, dia terus mendengar teriakan serta suara menahan napas. Saking takutnya, beberapa penonton menarik-narik baju orang di sebelahnya.
Setelah credit title, penonton tak juga meninggalkan kursi. Joko pun memberikan kejutan dengan nongol di bioskop ketika lampu dinyalakan.
Rata-rata penonton memberikan ucapan selamat kepada Joko. Ada pula yang marah-marah karena ketakutan sepanjang film.
Di media sosial, komentar positif untuk Pengabdi Setan terus mengalir. Ada yang mengaku merasakan ketegangan sampai akhir film.
Ada yang kaget setengah mati saat sosok ibu (Ayu Laksmi) datang ke rumah dan menghantui Rini (Tara Basro). Ada pula yang tidak bisa tidur lantaran terbayang adegan yang menampilkan pasukan mayat hidup.
Pengabdi Setan pun seolah-olah menghantui, bahkan setelah ditonton. ’’Masa ada yang bilang kayak dengar suara lonceng ibu, ada yang sampai mimpi buruk juga,’’ ujar Joko, lantas tertawa.
Joko happy karena tujuannya tercapai. Yakni, membuat kisah horor yang memorable dan berciri khas. Setiap karakter di Pengabdi Setan diciptakan dengan detail sehingga bisa terbayang di memori penonton.
Sebenarnya, Joko sempat cemas ketika membuat Pengabdi Setan. Sutradara Modus Anomali dan A Copy of My Mind itu khawatir kalau fans film aslinya kecewa.
Apalagi, versi film yang tayang 35 tahun silam tersebut sangat sukses pada zamannya. Kekhawatiran itu tak terbukti. Joko mengaku menerima banyak komentar positif dari fans Pengabdi Setan versi 1982.
Joko dinilai sukses memberikan warna baru sekaligus mempertahankan ciri khas film pertama. Ada pula penonton yang berkomentar bahwa Pengabdi Setan versi remake mirip dengan film-film horor dari jagat The Conjuring.
’’Dengan bujet yang lebih kecil, saya senang ada yang menyamakannya dengan film Hollywood berbujet besar,’’ ucap Joko.
Sunil Samtani selaku executive producer turut senang dengan pencapaian tersebut. ’’Dari awal, kami tidak memasang target jumlah penonton. Tujuan utama kami adalah membuat film horor yang berkesan,’’ terangnya.
Menurut Sunil, kesuksesan Pengabdi Setan dipicu banyak hal. Salah satunya lewat tangan dingin Joko. Namun, harus diakui, brand alias judul film yang legendaris juga berperan. Penggemar Pengabdi Setan versi asli memang cukup banyak.
Ketika film dibuat ulang, mereka tertarik untuk melihat sebagus apa versi yang baru. Selain itu, Sunil dan Joko ingin mengajak para penggemar film pertama bernostalgia dengan memasukkan beberapa unsur dari film pertama.
Teaser dan trailer pun digarap serius. Dalam trailer dan poster, Joko benar-benar memasukkan unsur horor lewat permainan warna, gambar, dan suara.
’’Lihat trailer yang benar-benar seram, orang jadi penasaran dan pengin nonton film full-nya. Generasi milenial yang nggak nonton film pertama pun penasaran, jadi mau nonton juga,’’ papar Sunil. Jadi, siap bertemu Ibu? (len/c18/na)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Film Indonesia Ini Disebut Melahirkan Genre Satay Western
Redaktur & Reporter : Adil