jpnn.com - JAKARTA - Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi menyelenggarakan kegiatan Orientasi Wawasan dan Tugas (Orwastu) bagi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) KemenPAN-RB di Jakarta, Selasa (4/7).
Kegiatan ini berlangsung 4 hingga 7 Juli 2023, diikuti oleh 39 PPPK hasil seleksi 2022.
BACA JUGA: Nasib P1 PPPK Pilu Gegara Pusat Bilang Begini, Pemda Tetap Begitu, Enggak Jelas
Sekretaris Kementerian PANRB Rini Widyantini saat membuka kegiatan orwastu mengatakan, PPPK tahun anggaran 2022 ini diharapkan bisa menciptakan perubahan positif serta menghadapi tantangaan yang ada.
“Kami percaya bahwa dengan pengetahuan, keterampilan, dan komitmen yang kuat, Saudara akan mampu menghadapi tantangan yang ada dan menciptakan perubahan yang positif untuk Kementerian PANRB,” ujar Rini Widyantini saat acara Pembukaan Orwastu PPPK di Lingkungan Kementerian PANRB, Selasa.
BACA JUGA: BKN Kembalikan Dokumen 6.070 Calon PPPK Guru 2022, NIP Tertunda, kok Bisa
PPPK akan mendapatkan materi dari unit kerja mengenai Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK), pengenalan rencana strategis, aplikasi KemenPAN-RB, hak dan kewajiban pegawai, disiplin dan kode etik, tugas fungsi masing-masing jabatan fungsional, serta hal-hal mendasar lainnya.
Rini menjelaskan, KemenPAN-RB saat ini sedang melakukan percepatan sistem merit, khususnya pada perekrutan pegawai, termasuk saat seleksi PPPK.
Pengadaan PPPK ini diikuti oleh seluruh penduduk Indonesia yang telah memenuhi kualifikasi dan syarat kompetensi.
Seluruh peserta dapat memiliki kesempatan yang sama secara objektif tanpa memandang agama, ras, budaya, warna kulit, status sosial, dan sebagainya.
Proses seleksi PPPK tidak hanya dinilai dari soal-soal pada Computer Assisted Test (CAT).
KemenPAN-RB juga mewajibkan pelamar PPPK mengikuti seleksi kompetensi teknis tambahan berupa praktik kerja dan wawancara dengan pimpinan unit kerja.
“Hal tersebut kami lakukan guna menjaring para SDM yang berkompeten, memiliki wawasan luas, dan mampu bersaing di era digital ini,” tegas Rini, dikutip dari situs resmi KemenPAN-RB.
Salah seorang peserta Orwastu, Jaka Wahyana, mengatakan seluruh proses rekrutmen sudah adil.
Jaka yang sebelumnya bekerja pada bidang konstruksi ini tertarik masuk ke dunia birokrat. Baginya, reformasi birokrasi adalah sesuatu yang menantang.
Jaka yang selama ini bekerja di lapangan, merasa perlu belajar banyak tentang regulasi.
“Saya pikir ada sesuatu yang bisa di-sharing antara sesuatu di lapangan dan pada tingkat regulasi,” ujar Jaka yang melamar jabatan Analis Kebijakan Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur, dan Pengawasan Kementerian PANRB.
Pengakuan senada diungkapkan Kartika Wahyu Handayani yang mengisi jabatan Arsiparis Biro Umum dan Keuangan Kementerian PANRB.
Dia mengungkapkan, seleksi PPPK Kementerian PANRB transparan, termasuk pada tahap wawancara yang melibatkan pihak ANRI selaku instansi pembina arsiparis.
Kartika pun membagi tips lulus PPPK, antara lain belajar serius.
Kartika mengaku mempelajari soal-soal seleksi CPNS yang sebelumnya dia ikuti.
“Saya berusaha bertanya pada teman-teman Arsiparis yang sudah lolos di kementerian saya, bagaimana sih materi-materinya, atau bagaimana cara untuk mengarsipkan arsip secara betul, dari situ saya makin tertarik dengan pengarsipan dan pengarsipan secara administrasi dan keuangan,” jelas Kartika. (sam/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu