Pengakuan Antoni Pembunuh Anak Tiri yang Selalu Didatangi Korban dalam Mimpi

Minggu, 05 September 2021 – 20:47 WIB
Antoni, 27, pelaku pembunuhan terhadap Niko Devinso, 1, anak tirinya ditangkap Jumat (3/9) pukul 04.00 WIB, di salah satu kontrakan di Kosambi, Tangerang, Banten. Foto: sumeks.co

jpnn.com, PALI - Antoni, 27, pelaku pembunuhan anak tirinya Niko, 7, ternyata sering kali didatangi bayangan korban ketika sedang tidur.

Bahkan, dirinya cukup gelisah saat pelariannya menuju Tangerang.

BACA JUGA: Tuding Istri Selingkuh, Suami Cemburu Lalu Habisi Nyawa Anak, Tuh Pelakunya

Karena ketika ingin menutup mata dan tidur korban selalu muncul menghampirinya dengan keadaan diam tanpa mengeluarkan satu katapun kepadanya.

“Dalam mimpi itu korban datang menghampiri saya dengan keadaan lesu. Tetapi korban tidak berbicara apa pun dalam mimpi itu. Itu terjadi saat saya sedang tidur di kontrakan saya,” ujarnya pria kelahiran Desa Jirak, Kabupaten Muba ini.

BACA JUGA: Berbuat Terlarang di Kamar Hotel, Oknum Pejabat Imigrasi Ditangkap Polisi

Dirinya menceritakan, kejadian itu berawal saat cekcok dengan istrinya di Unit VI Desa Bumi Makmur, Kecamatan Muara Lakitan, Kabupaten Musi Rawas, karena dia menilai istinya Rapika Dewi, 24, telah bermain hati.

“Kemudian saya ajak istri dan dua anak saya Niko dan Niken menuju ke Pendopo. Namun, istri saya sempat menolak. Tetapi akhirnya dia naik motor juga,” aku pria yang telah menikah empat kali ini.

BACA JUGA: Winarso Tewas Bersimbah Darah Ditembak OTK di Areal Perkebunan Kelapa Sawit

Kemudian, saat motor Yamaha Jupiter MX yang saya kendarai berjalan, ternyata istri saya meloncat, melihat itu dirinya tetap melanjutkan perjalanan bersama kedua anak tirinya, di mana Niko duduk di bagian depan dan Niken duduk di bagian belakang.

“Tepat di jalan Unit VIII PT MHP, Desa Semangus, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten PALI, karena korban terus menangis membuat saya menghentikan sepeda motor. Lalu, mendorong korban untuk berhenti menangis tetapi korban tetap saja menangis,” lanjutnya.

Di sinilah dirinya gelap mata, sehingga langsung memarkirkan sepeda motornya dan menginjak perut korban dengan kaki kanannya, membuat korban tiba-tiba sesak napas. Melihat itu, pelaku kembali membawa korban dan Niken ke atas motor untuk melanjutkan perjalananya.

“Selang beberapa menit, saya melihat adanya aliran sungai ditepi jalan. Saya kembali berhenti, dan membawa korban Niko ke sungai tersebut. Lalu, menyuruhnya untuk minum. Namun korban hanya diam saja, sehingga saya masukan kepalanya ke dalam air tersebut,” kata pria bertato bintang lima di lengan kanan ini.

Kemudian, dirinya bersama kedua anak tirinya kembali melanjutkan perjalanan mengunakan sepeda motor menuju Pendopo. Setiba di jalan, dirinya berhenti kemudian mencoba meniup mulut korban yang ternyata sudah tak bernyawa lagi.

“Saya mulai panik. Lalu, saya melihat ada bangunan warung yang belum ditempati. Langsung saja saya bawa kedua anak tiri saya ke dalamnya dan meninggalkannya. Saya, langsung ke Pendopo mengantarkan sepeda motor ke bengkel,” tambahnya.

Setelah itu, pelaku kabur menuju Palembang, dengan menumpangi travel. Dari Palembang, dia kembali menumpangi bus yang melintas bertujuan ke pulau Jawa, hingga akhirnya tiba di Tangerang.

“Sesampai di Tangerang saya mencari kontrakan, untuk saya tinggal. Saya cuma bawa uang Rp500 ribu dari tabungan. Ongkos keseluruhan Rp300 ribu. Makan Rp100 ribu dan uang muka kontrakan Rp100 ribu, hingga akhirnya saya ditangkap,” tambahnya.

Namun, dirinya membantah pengakuan istrinya Rapika Dewi, bahwa aksinya tersebut buntut dari penolakan istrinya yang diajak olehnya, untuk melakukan aksi pencurian sepeda motor.

BACA JUGA: Mencurigakan, Mobil Innova Tak Bertuan Diperiksa Polisi, Isinya Mengejutkan

“Jadi tidak ada saya mengajak untuk mencuri sepeda motor. Cuma akal-akalan istri saya saja. Permasalahanya, saya cemburu karena saya merasa istri saya telah berselingkuh,” pungkasnya. (ebi/sumeks.co)


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler