Pengakuan Begal Sadis: Dapat Tas Isinya Hanya Celdam dan Kondom

Jumat, 16 Agustus 2019 – 09:05 WIB
Dua begal sadis ditembak kakinya. Foto: Prokal

jpnn.com, SAMARINDA - Polisi menembak dua begal sadis yang selama ini beraksi di wilayah Samarinda dan sekitarnya. Dua timas panas pistol polisi Polsek Samarinda Seberang menembus betis kaki kiri Junaidi alias Junai (25).

Juga menembus kaki kanan Mahendra Saputra alias Idam (21). Kedua didor karena nyaris menabrak polisi yang menghalaunya, Selasa (13/8) lalu pukul 20.00 Wita. Keduanya berboncengan mengendarai motor Suzuki Satria FU tanpa nomor polisi (nopol). Mereka melawan saat hendak ditangkap.

BACA JUGA: Pintu Kamar Hotel Dibuka Paksa, Petugas Langsung Terperanjat

Merekalah yang selama ini diburu polisi. Aksi begal terakhir keduanya dilakukan kepada Susan Rustika (33). Di Jalan HAMM Rifadin, Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Loa Janan Ilir. Atau tepat di depan SMA Melati. Aksi itu dilakukan Minggu (11/8) lalu.

Keduanya merampas tas berisi ponsel milik Susan. Juga melukai tangan kiri Susan. Junai merupakan warga Jalan Bung Tomo, RT 15, Kelurahan Sei Keledang, Samarinda Seberang.

BACA JUGA: Sehari, Dua Kali Kebakaran Lahan di Samarinda, 17 Hektare sudah Ludes Terbakar

Sedangkan Idam tinggal di Jalan M Said, Gang Surya, Kelurahan Lok Bahu, Sungai Kunjang. Susan sendiri bermukim di Jalan Marsda A Saleh, RT 24, Kelurahan Sidomulyo, Samarinda Ilir.

BACA JUGA: Istri Siri Cantik Tunggu di Teras Hingga Subuh, Suami Pulang, Bibir Tipis sampai Robek

BACA JUGA: Begal Sadis Beraksi, Tangan Ibu Pengendara Motor Ditebas hingga Begini

Idam bertindak sebagai eksekutor. Dia yang menyayat tangan Susan dengan cutter. Junaidi bertindak sebagai joki. Dia memang piawai menunggangi kuda besi.

Keduanya tak hanya melakukan pembegalan di kawasan Samarinda Seberang dan Loa Janan Ilir. Dari pengakuannya, mereka sudah 20 kali melakoni aksi kejahatan serupa. Motor yang digunakan saat membegal Susan ternyata hasil curian. Di antara TKP pembegalannya adalah yang dilakukan di Flyover Air Hitam.

Tapi polisi masih mendalami adanya kemungkinan salah satunya adalah kasus pembegalan yang belum lama ini dilaporkan di Polsek Samarinda Ulu.

"Kami masih berkoordinasi dengan polsek lainnya mengenai TKP lainnya yang diakui keduanya," kata Kapolsek Samarinda Seberang, Kompol Suko Widodo, melalui Kanit Reskrim, Iptu Teguh Wibowo.

Polisi mengetahui bahwa Idam dan Junai pelaku pembegalan berdasarkan petunjuk yang didapat di TKP. Khususnya motor yang dikendarai keduanya ketika beraksi.

"Kami kemudian melakukan pencarian keberadaan kedua pelaku. Akhirnya kami ketahui berada di sekitar Jalan M Said. Ketika kami berusaha menangkap, mereka kabur. Menerobos anggota yang menghalangi. Karena itulah kami lumpuhkan," jelas Teguh.

Meski pembegalan yang sudah dilakukan sudah sangat sering, tapi Idam mengaku tak selalu mendapat untung. Kadang bernasib sial. Yang didapat tak sesuai harapan.

"Tidak semua tas yang dijambret berisi HP dan uang. Ada juga celana dalam. Bahkan masih ada sisa darah menstruasi. Ada juga kondom," akunya.

Idam juga berdalih terkait aksinya yang menyayat tangan korban. "Tangan korban terkena pisau karena posisi tangannya di luar. Saya hanya memutus tali tasnya. Tapi karena tangannya di luar jadi ikut terkena," kilahnya.

BACA JUGA: 2 PSK ABG Sudah Terima Bayaran Rp 2,4 Juta, Eh Ternyata yang Datang…

Junaidi sendiri mengaku hanya ikut-ikutan. Dia mengaku rencana membegal itu adalah ide bersama. Tapi

Junaidi merupakan mantan napi kasus pengeroyokan yang dulunya juga pernah diringkus Polsek Seberang. Dia mengaku disuruh menjadi joki. Karena Idam tak bisa mengendarai motor. "Jadi saya yang disuruh," ucapnya. (oke/nha)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lihat Nih, Dua Pencuri Mangga Diikat di Tiang dan Matanya Dilakban


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler