jpnn.com - SURABAYA - Thomas, 35 bersama tiga komplotannya, Roberto,35, Christian, 39, dan Simon,38, harus berurusan dengan Polrestabes Surabaya. Ya, empat orang itu dibekuk karena telah menculik ibu cantik, Amira, 24, warga Manyar Kertoyoso, Surabaya, beberapa waktu lalu.
Kepada polisi, Thomas yang merupakan otak dari komplotan itu mengaku dirinya menculik Amira karena mendapat perintah dari seseorang bernama Papilaya untuk menagih utang kepada Doni.
BACA JUGA: Gigit Pemerkosa, Siswi Itu Lari dari Rumah Tanpa Busana
Namun setelah dia mencari keberadaan Doni tidak ditemukan. Hingga akhirnya mereka pun mengetahui bahwa Doni memiliki teman dekat bernama Amira. Mereka mendatangi rumah Amira untuk mendapatkan jejak Doni.
“Tapisaat saya tanya, dia (Amira, Red) tidak tahu, awalanya saya berfikir dia bohong. Lalu saya ancam dengan membawanya ke mobil, tujuannya agar dia memberi tahu di mana Doni berada,” ungkapnya.
BACA JUGA: Istri Pergi Anak Kandung Digauli, Dua Bulan Lima Kali, nih Mukanya
Pria dengan tato di tangannya ini mengaku menjadi debt collector adalah pekerjaan sejak sepuluh tahun terakhir.
Bahkan dia juga pernah menjadi anak buah dari John Kei, salah satu tokoh preman yang disegani di Jakarta. Menurutnya, dari pekerjaan tersebut dia memperoleh upah sebesar 30 persen dari jumlah uang yang berhasil ditagih. “Kalau utangnya Rp 200 juta maka saya akan memperoleh uang sebesar Rp 60 juta,” ungkapnya.
BACA JUGA: Ternyata Otak Penculikan Ibu Cantik Itu Bekas Anak Buah John Kei
Sementara itu, dalam menjalankan aksinya komplotan Thomas cs ini selalu menggunakan berbagai cara untuk menagih utang.
Mulai dari ancaman lisan hingga teror lainya. Menurutnya, hal ini sudah biasa ia lakukan. Karena dengan cara seperti itulah utang tersebut akan dibayar. “Karena beberapa orang mempunyai utang namun malas membayar jadi harus dipaksa,” jelasnya. (yua/no/mas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bawa Senpi, Brimob Gadungan Diciduk
Redaktur : Tim Redaksi