jpnn.com, TANA TORAJA - Daniel Palangiran, Kepala SMP 1 Mengkendek, Tana Toraja, Sulsel, diduga memukul seorang siswanya inisial GT yang kini duduk dibangku kelas VIII. Siswa tersebut merupakan seorang difabel atau cacat.
Kejadiannya, Rabu, 30 Januari. Kamis (31/1), GT mendapat kunjungan dari Pusat Pelayan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Tana Toraja. Itu untuk pendampingan saat berproses di kepolisian.
BACA JUGA: Ada Guru PNS Mangkir Mengajar 2 Tahun, Gaji dan Tunjangan Tetap Dibayar
Kadis Pendidikan Tana Toraja, Anton Toding, mengatakan, pihaknya pun sudah mempersiapkan sanksi terhadap Daniel. "Sudah saya panggil dan akan kita berikan sanksi. Korban ini siswa difabel," ungkap Anton.
Terpisah, Daniel Palangiran mengaku, perbuatan itu tidak disengaja. Ia spontan menonjok bagian kepala siswa tersebut, karena lupa bawa buku cetak matematika.
BACA JUGA: Pembayaran Tunggakan Tunjangan Kinerja Guru Madrasah Tunggu Verval BPKP
BACA JUGA: Lagi, Kasus Guru Pukul Sembilan Murid
"Saya menyesali itu dan itu terjadi spontan. Saya tanya kenapa tidak bawa buku cetak, jawabnya lupa. Spotan saya kasih kena tangan," bebernya.
BACA JUGA: Berita Terbaru seputar Izin Mendirikan Perguruan Tinggi Swasta
Ayah korban, Natalis Rempe tak terima anaknya diperlakukan demikian. Ia pun langsung melapor ke polisi.
BACA JUGA: Inikah Penyebab Murid Berani Pukul Guru?
Katanya, anaknya sudah sering mengeluh sakit di bagian kepala. Anak itu pun mengaku dipukuli. Hasil visum juga memperlihatkan ada luka lebam di kepala korban.
"Anak saya cacat, kasihan. Saya sudah ketemu dengan kepala sekolah, biar ada kesadaran dan ada pembinaan, saya laporkan ke polisi," katanya. (fred/yus)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Unpad Hentikan Program Kuliah Kedokteran Gratis, Alasannyaâ¦
Redaktur & Reporter : Soetomo