Pengakuan Sri Mulyani soal Pertumbuhan Ekonomi 2022, Ngeri-ngeri Sedap

Rabu, 25 Agustus 2021 – 06:30 WIB
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengaku optimistis dengan pertumbuhan ekonomi 2022. Foto: Fathra Nazrul Islam/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengaku optimistis pada pertumbuhan ekonomi 2022 mendatang.

Menurut dia, hal itu sejalan dengan prospek perekonomian dan perdagangan dunia yang membaik.

BACA JUGA: Soal Formulasi Anggaran PEN, Sri Mulyani Mengaku Dapat Bisikan

"Meski kecepatan pemulihan antarnegara akan tergantung pada pengendalian kasus COVID-19, termasuk akses dan pelaksanaan vaksinasi, serta adaptasi kebiasaan baru di setiap negara," beber Menkeu Sri Mulyani dalam Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Jakarta, Selasa (24/8).

Sri Mulyani mengatakan asumsi pertumbuhan ekonomi 2022 di antara 5-5,5 persen merupakan rentang yang potensial dapat tercapai.

BACA JUGA: Menkeu Sri Mulyani Paparkan Alokasi Anggaran PEN 2022, Ini Perinciannya

"Hal tersebut dengan mempertimbangkan berbagai faktor secara komprehensif," kata dia.

Menurut Sri Mulyani, faktor yang dimaksud yakni prospek perekonomian dan perdagangan dunia yang membaik, hingga capaian pertumbuhan ekonomi domestik pada triwulan II-2021.

BACA JUGA: Sri Mulyani Siap Guyur BUMN dengan Pembiayaan Investasi, Ini Daftarnya

"Dengan perluasan vaksinasi dan penanganan pandemi yang semakin baik di Indonesia, masyarakat dan dunia usaha semakin yakin melaksanakan aktivitas untuk mendorong pertumbuhan ekonomi," tutur Sri Mulyani.

Berkaca dari pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-2021 yang mencapai 7,07 persen, Sri Mulyani menyebut pemulihan ekonomi yang kuat sangat mungkin tercapai jika kasus COVID-19 dapat dikendalikan.

Eks Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menilai peningkatan kasus COVID-19 yang terjadi di awal pertengahan 2021 menjadi pelajaran penting bagi pemerintah.

"Sehingga makin memperkuat upaya pengendalian kasus penularan pandemi agar momentum pemulihan dapat kembali berlanjut," kata dia.

Meskipun momentum pemulihan memberikan dasar untuk optimistis, pemerintah juga menyadari perlunya kewaspadaan dan langkah antisipasi terhadap potensi risiko yang mungkin terjadi.

"Dari dinamika COVID-19 maupun faktor eksternal lainnya, termasuk perkembangan geopolitik global," ungkap Sri Mulyani.

Dia menegaskan akselerasi pertumbuhan ekonomi pada 2022 juga akan didukung langkah reformasi struktural yang terus dilakukan.

"Implementasi Undang-Undang Cipta Kerja diharapkan memberikan dampak positif terhadap kinerja investasi dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi," ujar Menkeu Sri Mulyani. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler