jpnn.com, JAKARTA - Pengalaman salah seorang personel GAC Audrey Tapiheru lepas dari quarter life crisis patut ditiru para generasi muda.
Audrey sebelumnya mengaku selama hampir dua tahun vakum karena mengalami quarter life crisis atau krisis seperempat abad.
BACA JUGA: 5 Ciri-ciri Berpacaran yang Tak Sehat, Bahaya!
Quarter life crisis merupakan istilah psikologi merujuk pada keadaan emosional, umumnya dialami orang-orang berusia 20-30 tahun.
Keadaan emosional yang dimaksud misalnya kekhawatiran, keraguan terhadap kemampuan diri dan kebingungan menentukan arah hidup.
BACA JUGA: 8 Makanan ini Bisa Membuat Ceria, Coba deh
Selain mengalami quarter life crisis, Audrey makin terpukul setelah ditinggal ayah tercinta untuk selama-lamanya.
Hal tersebut membuatnya makin enggan untuk kembali berkarya.
BACA JUGA: Dahsyat! 9 Penyakit Bablas Dengan Kulit Kentang
"Tahun 2020 juga salah satu tahun di mana aku, enggak tahu ya kok kayak quarter life crisis kali ya. Jadi kayak 'apakah ini yang ingin aku lakukan' ada momen kayak gitu," ujar Audrey dalam keterangannnya dipublikasikan Senin (21/9).
"Sampai akhirnya ya sudah, salah satu caranya untuk mencari tahu apakah memang ini yang aku cintai adalah aku tetap coba lagi gitu."
"Jadi, aku benar-benar disemangati keluarga dan teman-teman, kayak 'coba lagi yuk, jangan diam," katanya.
Setelah mendapat banyak dukungan dari lingkungan, Audrey akhirnya kembali meyakinkan diri untuk bangkit dan membuat karya terbaru.
Dia pun mencoba menulis lagu-lagu kembali.
Dengan kisahnya ini, Audrey berpesan salah satu tips untuk mengatasi quarter life crisis adalah dengan bangkit dan terus mencoba.
Audrey pun berpesan agar tidak terlalu memikirkan tentang komentar orang lain tentang apa yang dilakukan.
"Enggak usah dipikirkan. Fokus, kasih yang terbaik saja di saat sekarang ini," katanya.
"Nanti kalau orang membanding-bandingkan, misalnya orang komen kurang enak atau komen enak, ya itu sudah sesuatu di luar kendali kita."
"Tinggal kitanya saja mau memilih untuk menjadikan itu semangat atau menjadikan hal-hal yang membuat jadi sedih," pungkas Audrey Tapiheru. (Antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang