jpnn.com - JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan Polri telah menyiapkan Pasukan Reaksi Cepat Brimob untuk mengamankan Pemilu 2024 mendatang.
“Untuk kesiapan pengamanan, Polri juga sudah menyiapkan personel Brimob yang tergabung dalam Pasukan Reaksi Cepat (PRC) sebagai power on hand Kapolri, Dankorbrimob, dan Kapolda, yang siap dimobilisasi kapan saja serta di mana saja untuk menghadapi situasi kontingensi,” katanya.
BACA JUGA: Brimob Polda Babel Siap Meledakkan 20 Mortir Sisa Perang Dunia II
Kapolri Jenderal Listyo menyampaikan hal itu saat rapat kerja dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (12/4).
Jenderal bintang empat itu menambahkan bahwa pasukan Brimob Polri akan dibagi dalam tujuh zonasi di seluruh Indonesia untuk memudahkan mobilisasi dalam rangka mengamankan Pemilu 2024.
BACA JUGA: Tak Diizinkan Masuk Gedung KPK, Brigjen Endar Takkan Mundur, Sebut Arahan Kapolri
Menurut Kapolri, masing-masing zonasi akan saling backup, tetapi tetap memperhatikan kebutuhan personel di daerah asal. “Hal ini guna mengantisipasi eskalasi gangguan kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat),” jelasnya.
Kapolri mengatakan upaya-upaya pengamanan yang dilakukan pihaknya penting karena saat ini telah memasuki tahapan Pemilu Serentak 2024.
BACA JUGA: Polisi di KPK Walk Out saat Bertemu Firli, Reza Singgung Kapolri & Transaksi Janggal Rp 349 T
Terlebih, lanjut dia, pesta demokrasi kali ini memiliki kompleksitas tersendiri.
"Potensi kelelahan petugas beberapa waktu lalu, terhambatnya pengiriman logistik pemilu ke lokasi, dan bahkan mungkin juga akan terjadi polarisasi di tengah-tengah masyarakat apabila hal kita tidak antisipasi dengan baik," kata dia.
Lebih lanjut Kapolri mengatakan selain melakukan upaya penguatan Bhabinkamtibmas guna menyukseskan Pemilu 2024, Kapolri menyebut Polri telah melakukan nota kesepahaman dengan KPU dan Bawaslu.
"Kerja sama ini akan menjadi landasan hukum sinergisitas di lapangan demi mewujudkan pemilu dan pemilihan serentak yang berkualitas dan berintegritas," tuturnya.
Kemudian, tambah dia, Polri juga mendorong upaya penguatan persatuan dengan mendirikan 12 Rumah Kebangsaan.
“Sebanyak 12 Rumah Kebangsaan ini tentu akan kami kembangkan dan kami harapkan menjadi cooling system sebagai wadah untuk menyatukan berbagai elemen masyarakat guna mencegah terjadinya perpecahan ataupun polarisasi yang akan terjadi," pungkas Kapolri. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi