jpnn.com - DENPASAR - Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal Andika Perkasa mengatakan bahwa TNI mengerahkan 14.351 personel untuk mengamankan puncak Konferensi Tingkat Tinggi G20. Puncak perhelatan KTT G20 akan berlangsung di Nusa Dua, Badung, Bali, pada 15-16 November 2022 mendatang.
Jenderal Andika mengatakan dari 14.351 personel prajurit TNI tersebut, terdiri atas Mabes TNI 1.063 orang, Paspampres 1.451, TNI AD 6.552, TNI AL 2.474, dan TNI AU 2.811.
BACA JUGA: Wujudkan Perdamaian Dunia, Pengamat Dukung Jokowi Gaungkan Nilai Pancasila di KTT G20
"Setelah kami gelar pasukan sore ini, berati kami akan siap di posisi masing-masing, dan satgas besok jam 7.30, semua satgas sudah harus masuk kedudukan di tempat tugas," kata Andika Perkasa saat memimpin apel gelar pasukan dalam rangka pengamanan VVIP KTT G20 di Denpasar, Bali, Senin (7/11).
Dia menambahkan keseluruhan personel TNI tersebut akan dibagi dalam beberapa satuan tugas, termasuk Satgas VVIP.
BACA JUGA: Jenderal Andika: TNI Mengerahkan 13 KRI Mengamankan Puncak KTT G20
Adapun Satgas VVIP yang disiapkan tidak hanya untuk 20 kepala negara anggota G20.
Namun, juga untuk 42 kepala negara lainnya yang diperkirakan akan hadir di Bali.
BACA JUGA: Apel Operasi Puri Agung 2022, Dua Jenderal Siap Amakan KTT G20
Oleh karena pengamanan KTT G20 merupakan tugas untuk mempertaruhkan nama bangsa Indonesia di mata dunia, Jenderal Andika Perkasa meminta para personel yang terlibat bekerja sungguh-sungguh dan berkoordinasi dengan satuan pengamanan lain yang tergabung dalam komando gabungan terpadu pengamanan puncak perhelatan KTT G20 yang terkonfirmasi berjumlah 18.030 personel dari berbagai kalangan.
Dia menyatakan walaupun masih jauh, tetapi perlu waktu untuk mengenali tugas masing-masing.
“Karena selama ini rencana penempatan, misalnya bagi subsatgas pengamanan instalasi dari pam VVIP, kan, mungkin komandannya saja yang tahu bahwa kita akan bertugas misalnya di Hotel Kempinski, tetapi mulai besok semua personel sudah harus tahu tugasnya, apa yang harus disurvei, dikenali, termasuk rute yang ada dalam hotel," kata Jenderal Andika didampingi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Adapun satuan tugas TNI yang terlibat dalam operasi pengamanan VVIP KTT G20 di antaranya Satgas Laut dan Satgas Udara.
Untuk Satgas Laut, TNI mengerahkan 13 KRI, yang ditempatkan di sekitar Pulau Bali, tepatnya di perairan depan lokasi perhelatan Presidensi KTT G20 di Hotel Apurva Kempinski, Badung, Bali.
Sementara untuk Satgas Udara, TNI mengerahkan pesawat tempur masing-masing dua F16, Sukhoi 27, dan Sukhoi 30, serta belasan helikopter dengan perincian enam helikopter AU, lima helikopter AL, dua helikopter AD, dan dua helikopter lainnya.
"Satgas udara, ada total 9 fixed-wing, tetapi yang sudah dihadirkan di lanud baru 4 dan 15 helikopter. Jadi, ada lima helikopter yang harus 'onboard' di KRI,”kata mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) itu.
Jenderal Andika Perkasa memastikan pengamanan yang superketat kepada satgas pam bandara dan pelabuhan tempat kedatangan para delegasi KTT G20.
"Ada pertahanan udara yang dilakukan di masing-masing titik, khususnya ada lima bandara di luar Ngurah Rai yang dipakai untuk menempatkan pesawat pendamping dari pesawat VVIP, tanpa mengganggu aktivitas bandara komersial," kata Jenderal Andika Perkasa.
Selain itu, TNI mengerahkan kendaraan lapis baja jenis Panser Anoa untuk memberikan rasa aman kepada delegasi dan kepala negara yang hadir dalam KTT G20 di Bali.
Kendaraan lapis baja Anoa ini dikerahkan apabila dalam keadaan darurat yang bersifat mengancam jiwa diperlukan evakuasi sementara bagi para tamu dan lainnya.
Kendaraan taktis Anoa akan berada di beberapa titik khususnya dekat dengan venue, yakni Kempinski Hotel, Mangrove di Tahura Ngurah Rai, kawasan Garuda Wisnu Kencana (GWK), Pulau Kura-kura, dan Pantai Serangan. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi