jpnn.com - JAKARTA – Pengamat politik dari Indo Barometer, M Qodari menyarankan pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hastyo Kristiyanto agar mengungkap fakta dan bukti lebih banyak tentang adanya lobi politik yang dilakukan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad jelang pemilu presiden lalu. Sebab, tudingan Hasto bahwa Abraham berupaya membujuk petinggi PDIP agar bisa menjadi pendamping Joko Widodo di pemilu presiden ternyata tak membuat Dewan Etik KPK bergerak.
“Menurut saya Hasto ungkap saja buktinya segera. Karena, Dewan Etik KPK tampaknya tidak kunjung bergerak," ujar Qodari di Jakarta, Rabu (28/1).
BACA JUGA: Desak Tim 9 Ungkap Persaingan Petinggi Kepolisian
Menurutnya, bisa saja Dewan Etik KPK belum bergerak karena masih menunggu bukti jelas terlebih dahulu. Karenanya, lanjut Qodari, penting bagi Hasto yang sudah mengungkap berbagai pertemuan politik pimpinan KPK itu untuk menyertainya dengan bukti-bukti.
Qodari menambahkan, jika Hasto sudah menyampaikan bukti maka penyelesaian kasus itu ada di Dewan Etik KPK. Nantinya, Dewan Etik KPK yang membuktikan sejauhmana kebenaran yang diungkap Hasto beserta bukti-buktinya tersebut.
BACA JUGA: Kasus BLBI Jalan Terus, Sjamsul Nursalim Tetap Dalam Radar KPK
"Kalau sudah ada bukti tapi Dewan Etik-nya tidak bergerak, opini publik malah akan melawan KPK," pungkasnya.
Apalagi, Hasto saat jumpa pers beberapa waktu lalu mengaku memiliki bukti-bukti. Qodari justru menyarankan Hasto siap-siap jika harus menjalani tes uji kebohongan melalui mesin lie detector.
BACA JUGA: Ada Apa dengan Andi Widjajanto?
Karenanya, kata Qodari menambahkan, Hasto tak perlu menunggu suasana mereda untuk mengungkap bukti dan fakta. "Tidak perlu (menunggu suasana dingin). Konteksnya bukan panas dingin KPK vs Polri, tapi soal kinerja individu pimpinan lembaga publik," cetus Qodari. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jurus Mendes Marwan Siapkan Masyarakat Desa Hadapi MEA
Redaktur : Tim Redaksi