Pengamat : Kampanye Negatif Tak Dilarang

Sabtu, 30 Mei 2009 – 15:47 WIB

JAKARTA - Tim sukses ketiga pasangan capres-cawapres terus mendapat kritikan dari kalangan pengamat politikSetelah sebelumnya pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Arbi Sanit menyebut seluruh pasangan capres-cawapres salah memilih anggota tim sukses, kini giliran Rocky Gerung menyampaikan kritikan

BACA JUGA: Akhirnya, Megawati-SBY Bersalaman

Dosen filsafat di UI itu mengatakan, para tim sukses hanya rajin berbicara panjang lebar tanpa ada substansinya
Mereka lebih suka melakukan kampanye hitam (black campaign) daripada menyampaikan gagasan dan program para capres-cawapres.

Rocky mengatakan, kalau memang para tim sukses enggan menyampaikan gagasan dan program, lebih baik mereka menyoroti kebijakan-kebijakan yang pernah dikeluarkan lawan politiknya yang dianggap merugikan kepentingan rakyat

BACA JUGA: Mega-Pro Deklarasi Ekonomi Kerakyatan di Pasar Gede Solo

Hal ini tergolong kampanye negatif (negative campaign) dan itu diperbolehkan dalam dunia politik.

"Black campaign itu tidak boleh
Kalau negative campaign boleh-boleh saja

BACA JUGA: FKB Tegaskan Sikap Tolak Angket DPT

Sampaikan saja apa saja kebijakan yang pernah dikeluarkan kandidat lain yang merugikan rakyatToh mereka hampir semuanya pernah menduduki jabatan penting," ujar Rocky saat berbicara pada diskusi bertema 'Etika Berkampanye' di Jakarta, Sabtu (30/5).

Lebih lanjut dia menilai, selama ini hampir semua tim sukses selalu mempertontonkan kebodohan di hadapan publikMereka sering emosional dalam menyampaikan pendapat"Yang terlihat bukan pertandingan ide, tapi pertandingan kemarahanYang ditunjukkan ke rakyat bukan kecerdasanmereka lebih suka menampilkan lidah panjang daripada akal panjang," kritiknya tajam.

Menurutnya, rakyat tidak mendapatkan apa-apa dari perdebatan para tim sukses yang disajikan media massa akhir-akhir ini"Rakyat hanya mendapatkan imajinasi dari mereka," ujarnya(sam/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polri Bakal Keluarkan SP3, Berkas Bolak-balik


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler