Pengamat: Masuknya Partai KMP akan Munculkan Kecurigaan dari Parpol Pendukung Utama

Rabu, 27 Januari 2016 – 17:03 WIB
Bendera Golkar. Foto: Dokumen JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Masuknya partai-partai Koalisi Merah Putih (KMP) ke jajaran partai politik pendukung pemerintah diprediksi akan berdampak ketidaknyamanan di kalangan partai pendukung utama pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Terbaru adalah Partai Golkar.

"Akan muncul kecurigaan dan rasa tidak nyaman dari partai utama pendukung pemerintah, jatah menteri dari parpol tentu bisa berkurang. Walaupun Golkar mengatakan bahwa bergabungnya ke pemerintah tanpa syarat," kata Pengamat Politik UIN Syarif Hidayatullah, Pangi Syarwi Chaniago di Jakarta, Rabu (27/1).

BACA JUGA: Agar Komisi Yudisial Hebat, Simak Saran Politikus PPP

Di sisi lain, kata pengamat yang karib disapa Ipang, polarisasi yang terbentuk tidak lagi pola simetris antara kelompok oposisi versus koalisi. Kondisi tersebut menurutnya akan menyulitkan Presiden Jokowi membaca siapa lawan siapa kawan.

"Presiden Jokowi akan semakin sulit membedakan mana lawan dan mana kawan, karena bergabungnya Golkar dan PPP tetap harus dicurigai yang terbentuk adalah koalisi persekongkolan dan sikap politik berpura-pura," jelasnya.

BACA JUGA: DPR: Dana Aspirasi Tak Bisa Dihentikan Karena Kasus DWP

Penilaian ini bukan tanpa alasan. Ipang mengatakan bahwa kedua partai tersebut menurutnya sedang menggunakan jurus terjepit dan berputar haluan demi mendapat pengesahan Kemenkumham. Setelah itu bukan tidak mungkin di tengah jalan partai tersebut berbelok. 

Atau yang terjadi partai koalisi bercita rasa oposisi. "Ini pernah terjadi di rezim SBY yaitu berseberangan politik PKS dengan partai the rulling party yaitu Demokrat, kasus kenaikan harga minyak PKS tidak all out mendukung kebijakan pemerintan. Ini bisa merepotkan presiden Jokowi," pungkasnya.(fat/jpnn)

BACA JUGA: Komisi I DPR Pertanyakan Blue Print Kereta Api Cepat, Ada Apa?

BACA ARTIKEL LAINNYA... Golkar Butuh Sosok Solidarity Maker


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler